"Aku ambil sisi baiknya, lumayan job banyak da lebih dikenal. Ada beberapa yang naik, kita nggak munafik," ujarnya saat ditemui di Epicentrum Walk Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2013).
Memang, buntut panjang dari munculnya Deasy membuat ia perang statement dengan pihak Vicky melalui berbagai tayangan infotainment. Istilah 'gosip, digosok makin sip' pun terbukti dengan melebarnya masalah mereka hingga sama-sama lapor polisi karena pencemaran nama baik.
Namun Deasy menolak anggapan bahwa ia terlibat dalam rangkaian rekayasa kasus demi kepentingan publisitas. Untuk membuktikan ucapannya, ia juga menggandeng pengacara dalam menghadapi proses hukum.
"Kalau Deasy merekayasa atau mencari popularitas, nggak dong. Kita nggak mau bawa-bawa hukum ya. Malah kita yang dituding mencari popularitas, kita udah artis ngapain cari popularitas," ucapnya santai.
"Saya muak, sama orang-orang yang mendongkrak popularitas dengan menggunakan jalur hukum. Artinya masyarakat mengalami traumatik, disangkanya kalau ada masalah dianggap menaikkan rating, ini kan konyol," sambung kuasa hukum Deasy, Ramdan Alamsyah.
Deasy pun mengatakan bahwa dirinya siap menghadapi pelaporan pencemaran nama baik dari Ibunda Vicky dan mengikuti proses hukum yang berjalan. Tetapi, ia menyesalkan mengapa hanya dirinya dan Camel Petir yang dilaporkan, padahal ketika 'membongkar aib Vicky', ia muncul bersama beberapa pedangdut lain yang mengaku 'korban' Vicky.
(ich/ich)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!