"Itu kan anak kita, apa masalahnya? Malu sama jamaah dari negara lain. Malu kalau kuburan Uje nggak keurus," ungkapnya kepada detikHOT, Rabu (18/9/2013).
"Kita ada kewajiban, pertama sebagai anak, kedua almarhum sebagai ustad dipadang ribuan jamaah, alim ulama, hargain dong Uje," katanya.
Istri Uje, Pipik sebelumnya mengaku tak tahu dan kaget makam suaminya telah direnovasi. Bahkan Pipik dan anak-anak menangis begitu tahu makam Uje kini sudah berubah menjadi 'mewah'. Menurut Pipik, hal itu tak sesuai dengan kepribadian Uje yang sederhana.
Umi Tattu pun memiliki alasannya sendiri. "Umi juga belum bilang, nggak sempet, banyak urusan. Ini aja udah di asrama haji mau berangkat besok bawa rombongan. Dipikirnya karena udah tahu, terserah keluarganya Uje dah, mau dibangun bentuk apa istilah katanya," tuturnya.
"Tapi kok kabarnya malah nggak enak di media. Kalau memang dirasa nggak enak musyawarahlah. Ini kan orangtua," katanya dengan nada kecewa.
Umi lantas menjelaskan mengenai ide memperbagus makam Uje tersebut. "Memang ada cerita dan sejarahnya, nggak mungkin tiba-tiba jadi secantik itu makamnya. Pertama ketika Uje meninggal setelah dua minggu datang seorang pengusaha yang punya pabrik marmer namanya Pak Didit," kisahnya.
"Umi kenal sama beliau, beliau punya niat baik agar makam Uje enak dilihat. Makam Uje mmau dikeramik jangan sama siapa-siapa, saya siap. Saya senang ada orang punya inisiatif seperti itu," nilainya.
Umi Tattu pun menekankan, tak ada yang salah bila makam Uje dipercantik. "Yang paling cakep kuburan Eje. Wajarlah, Uje kan orangnya ganteng, wibawanya, derajatnya, sama beliau semangatnya bagus. Orang juga senang lihat makamnya jadi bagus. Jangan mengecewakan orang lain yang sudah mau bantu," jelasnya.
(kmb/mmu)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!