Gara-gara Haruki Murakami, Kota Kecil di Jepang Jadi Wisata

Jakarta - Awal Oktober 2014 lalu, para penggemar dari novelis Haruki Murakami berkumpul di sebuah penginapan di peternakan domba Farm Inn Tonttu kota kecil Bifuka, Hokkaido, Jepang. Mereka duduk dengan setia di depan televisi menunggu pengumuman tahunan penghargaan Nobel.

Namun, setelah pengumuman diumumkan dan Murakami tidak terpilih, beberapa fans yang berkumpul kesal dan tampak kecewa. Pemimpin dari grup penggemar Murakami Yoshiki Yagyu tetap mengangkat gelasnya dan mengajak yang hadir bersulang.


"Semoga Murakami dapat menang penghargaan Nobel tahun 2015," ucapnya seperti dilansir dari The Asashi Shimbun, Selasa (6/1/2015).


Fenomena berkumpul di peternakan domba tersebut terjadi setelah Yagyu mengemukakan teorinya di sebuah situs ternama di Jepang. Ia menjelaskan bahwa kota kecil tempat peternakannya berada itu sama persis dengan setting dalam novel Murakami 'A Wild Sheep Chase' yang terbit 20 tahun lalu.


Saat itu, Yagyu sudah membacanya dan menemukan fakta mengejutkan. Beberapa peternakan di Bifuka khususnya Matsuyama Farm memiliki detail dan deskripsi yang sama dengan novel Murakami. Serta jalur kereta api antara Bifuka dan stasiun Niupu yang digambarkan.


Yagyu juga menemukan fakta lainnya yakni setting di novelnya berada 260 kilometer dari ibukota Hokkaido, Sapporo. Lokasi yang sama juga dengan kabupaten Niupu. Beberapa pendapat ini diungkapkannya di sebuah situs, hingga terkumpulah para penggemar Murakami di peternakan itu.


Lambat laun, sejak 2012 lalu Asosiasi Pariwisata kota Bifuka membuka destinasi wisata ke kota kecil sesuai dengan teori Yagyu. Kota kecil itu menjadi banyak dikunjungi oleh para penggemar Murakami di seluruh dunia.


Mereka yang datang sebagian besar berasal dari Taiwan, Inggris, dan negara Eropa lainnya. Beberapa tahun belakangan, para turis makin membludak. "Ini berkat keberkahan novel Murakami. Kota kecil ini jadi booming," pungkasnya.


(tia/mmu)