Dalam album terbarunya itu, band yang digawangi oleh Kaka (vokal), Abdee (gitar), Ridho (gitar), Ivan (bass) dan Bimbim (drum) tersebut masih mengambil tema utama tentang masalah sosial dan politik yang ramai dibicarakan saat ini. Mereka mengaku 'gatal' dengan masalah-masalah yang terjadi di negeri ini.
"Yang bikin Slank selalu ada dan tetap eksis ya karena kita sebetulnya gatal bikin lagu tentang masalah-masalah bangsa dan sosial. Tanpa disadari, justru ini yang bikin Slank bisa tetap eksis," ujar sang drummer, Bimbim saat meluncurkan album terbarunya di Teater Salihara, Jalan Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (31/10/2013).
Lagu bernafaskan cinta juga memiliki tempat di album terbaru band yang terbentuk sejak tahun 1983 tersebut. Tapi bukan lagu cinta yang pasaran, Slank mengaku memiliki gaya sendiri dalam menyampaikannya.
"Kami bawain musik ya sesuai style Slank sendiri. Kan sudah tiga dekade, artinya kami sudah menikmati cara kami bermusik," kata Bimbim lagi.
Di album 'Slank Nggak Ada Matinya' itu terdapat 11 lagu yang mereka siap tawarkan kepada para Slankers. Diantaranya adalah 'Slank Nggak Ada Matinya', 'Woles', 'King Bim2', 'Ngindonesia', 'Yo Man', 'Jgn Ke Jkt', 'He Yo Les Go', 'Verboden', 'System?', 'Jl. Potlot', dan 'Terakhir'.
(mau/ich)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!