Yakni, pada Sabtu, 14 September 2013 di Aula St. Yohanes, Gereja Katedral dan Minggu, 15 September 2013 di Aula 34, Masjid Istiqlal. Acara ini diselenggarakan oleh Sacred Bridge Foundation dan Listen to the World.
Acara bertajuk 'Mudejar' ini sengaja memilih rumah ibadah untuk menyampaikan misinya. Yakni, melihat kembali bagaimana pada masa lalu para pendahulu hidup berdampingan dengan keyakinan berbeda sepanjang abad ke-8 hingga abad ke-16 di wilayah Spanyol.
"Oleh sebab itulah, konser gitar klasik kami angkat sebagai jembatan untuk menghubungkan kembali persaudaraan kita. Sesuai dengan tema serta tujuan program ini, tempat pementasan ditetapkan di dua tempat ibadah yang berbeda," ujar Aryo Adhianto, Kepala Program 'Mudejar' dan Pimpinan Redaksi 'Listen to the World'.
'Mudejar' dipilih sebagai judul dengan alasan khusus. Ini adalah sebuah kata yang berasal dari Bahasa Arab, yakni Mudajjan, artinya mereka yang bertahan. Mudejar adalah umat Islam yang tetap tinggal ketika Cordoba dikuasai oleh Raja Ferdinand III.
Aryo menjelaskan bahwa gitar klasik merupakan instrumen musik yang lahir dari akar yang tumbuh di awal periode tersebut. "Konser ini adalah bentuk penghormatan kami terhadap peninggalan sejarah yang terlupakan yang terjadi di Cordoba pada periode Mudejar tersebut," jelasnya.
Sang penampil, yang bernama asli Ginastera Sianturi telah mendalami gitar Klasik sejak usia 10 tahun. Ia memperdalam studi gitarnya di Interlochen Arts Academy, The Royal Academy of Music, dan the Royal Welsh College of Music and Drama.
Dalam resital kali ini, pria yang akrab disapa Booboo itu mengundang seorang vokalis sopran Marlina Deasy Hartanto. Penonton juga diperkaya dengan pameran mini dari fotografi arsitektur yang berkembang dari abad ke-8 hingga ke-18 di wilayah Spanyol dan Eropa Barat.
(ass/mmu)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!