“Ini lagu favorit saya, dan saya ingin ditemani penyanyi keroncong favorit saya Sundari Sukotjo,” katanya disambut aplaus sekitar 200 penonton di Galeri Indonesia Kaya, Jumat (10/4) malam.
Simak: 25 Momen Selebriti Terpanas di 2015!
Engkau gemilang malam cemerlang / Bagaikan bintang timur sedang mengambang / Tak jemu-jemu mata memandang / Aku namakan dikau juwita malam ...
Meski harus dibantu partitur karena mengaku tak hapal seluruh syairnya, Slamet tampak menjiwai betul lagu tersebut. Nada suaranya yang terdengar berat, selaras dengan intonasi dan powernya yang cukup kuat sehingga mampu mengimbangi suara Sundari yang lembut. Peraih lima Piala Citra itu tak terkesan ngoyo saat bernyanyi. Tak heran bila para penonton berkali-kali bertepuk tangan.
Slamet memang pernah mengaku penah sengaja belajar menyanyi keroncong demi perannya dalam teater 'Pakaian dan Kepalsuan' karya Averchenko saat dipentaskan di Graha Bhakti Budaya, TIM, awal Desember 2004. “Tapi pada dasarnya saya memang seneng keroncong,” ujarnya.
Kalau pun ada yang membuatnya kurang percaya diri, lelaki kelahiran Serang Banten, 21 Januari 1949 itu mengaku karena mengenakan jaket dan sandal kulit. Padahal Sundari tampil anggun seperti biasanya, berkebaya dan bersanggul. “Sebetulnya saya deg-degan juga sih karena Sundari itu favorit saya. Dia menjadi Juwita Malam bagi kita semua di sini,” tuturnya.
Sebelumnya, saat memberikan sambutan, Slamet memuji ketekunan, kegigihan, dan konsistensi Sundari berkarier di musik keroncong sejak berusia sembilan tahun. Nafkah dan menyalurkan hobi, Sundari juga menghidupkan, melestarikan, dan terus berupaya menularkan salah satu khazanah budaya negeri ini kepada generasi muda.
(alx/kmb)