Penyanyi Cilik yang Mengaku Dicabuli Manajer Kembali Beraktivitas Seperti Biasa

Semarang - Penyanyi cilik yang melaporkan manajernya, AD karena diduga pelecehan saat berada di Malaysia sempat mengalami trauma. Namun kini, kondisinya mulai pulih dengan terapi tampil di depan publik. Tak sendiri, ia didampingi Komnas Perlindungan Anak.

Acara tersebut digelar di area Car Free Day (CFD) Semarang tepatnya di Jalan Pahlawan. Dalam kesempatan itu, terdapat juga acara Deklarasi 2.500 Anak Jawa Tengah Menentang Kekerasan Terhadap Anak. Bahkan, sang penyanyi cilik dinobatkan sebagai 'Duta Anak Anti Kejahatan Seksual'.


Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait mengatakan kondisi penyanyi cilik tersebut semakin baik karena adanya pendampingan psikologis.


"Kondisi semakin baik, sudah kita dampingi psikolog. Ya show ini untuk melupakaan (masalah) sesaat. Ini juga proses terapi karena sebelumnya mengalami trauma," kaya Arist kepada detikcom, Minggu (5/4/2015).


"Dia itu icon simbol pergerakan karena, beberapa waktu lalu berhasil menentang kejahatan seksual yang dialami dirinya.

Dia adalah ikon anak indonesia," imbuhnya.


Dalam acara tersebut, sang penyanyi cilik tidak pernah melepas kacamata hitamnya. Namun, ia bernyanyi dengan santai dan sesekali menyapa para fans. Bahkan, ia berkali-kali menyerukan tolak kekerasan terhadap anak dan memberi saran untuk fans.


"Kalau kita terkena 'apa-apa' itu dijadikan sebagai pelajaran, jangan menyerah," ujar penyanyi cilik itu di atas panggung.


Sebelumnya, penyanyi cilik melaporkan AD ke Mabes Polri pada 12 Maret 2015. Pengaduan tersebut terkait tindak pencabulan dan dugaan pencurian. Sebelumnya ia juga sudah melapor ke Komnas PA.


"Pelaku sudah ditangkap di Singapura. Kami berharap segera dideportasi. Kami kerjasama dengan interpol," terang Arist.


(alg/wes)