'Animal Heart' memiliki aransemen yang variatif. Lagu berjudul sama menjadi pembuka dengan aransemen synth-pop yang sangat catchy dan masih memilik napas The Cardigans yang kental. Persson bernyanyi dalam nuansa gospel pada track 'Burning Bridges For Fuel', yang secara keseluruhan cukup memberikan ambience sedikit murung dan berkabut.
Gaya penulisan liriknya masih banyak bercerita mengenai perasaan akan cinta dan kehilangan. Nyanyiannya yang bergaya sendu membuat nuansa lagu-lagunya terdengar murung dan hopeless, sesuatu yang selalu menjadi kekuatannya selama ini.
'Food for the Beast' menyajikan elemen synth-pop dalam beat yang lebih bersemangat, sementara 'Forgot To Tell You' adalah sebuah track easy-listening mengenai perpisahan yang disikapi dengan santai serta tidak harus sedih dan terpuruk. Begitu pun dengan 'Catch Me Crying', sebuah lagu perpisahan yang ingin menunjukkan gengsi dengan aransemen musik yang kurang bergengsi.
'Clip Your Wings' mungkin satu lagu yang kurang berkesan, dengan drum machine yang modern namun terlalu konstan, ditambah gaya bernyanyi Persson yang kurang berpadu dengan baik dengan tata musiknya, apalagi pada bagian reffrain. Namun, track setelahnya yaitu 'Jungle' dengan konsep yang sama masih memiliki satu kesatuan yang lebih enak dinikmati.
Jika Anda menginginkan sesuatu yang baru lewat album ini, Anda tidak akan menemukannya. 'Animal Heart' masih menjadi ruang aman dan nyaman untuk Nina Persson, tidak ada perbedaan yang signifikan jika dibandingkan dengan The Cardigans maupun A Camp. Perbedaannya mungkin hanya di gaya bermusik. Sementara untuk penyampaian liriknya, Persson hanya menjadi diri sendiri seperti yang selama ini ia lakukan. Tidak ada yang buruk mengenai hal itu. Yang jelas, ia masih terdengar jujur dan sepenuh hati.
Yarra Aristi pernah bekerja sebagai wartawan musik di dua majalah musik terkenal. Kini penyiar dan music director di sebuah stasiun radio swasta terkenal di Jakarta.
(mmu/mmu)