Seni instalasi 'Starway to Heaven' karya Asmudjo Jono Irianto di gedung Tjipta Niaga (Dok.Tia Agnes/ detikHOT)
Gedung-gedung tua yang tadinya terbengkalai dan tak terurus kini disulap menjadi bangunan galeri seni. Contohnya saja sebagai program perintis pada Maret lalu, gedung Kantor Pos menjadi museum seni kontemporer atau disebut Galeria Fatahillah.
Sedangkan lantai satunya menjadi pusat informasi. Selain Galeria Fatahillah, gedung di sekitarnya pun mulai direncanakan dibangun kembali. Seperti Gedung Kerta Niaga dan Tjipta Niaga. Keduanya sekarang menjadi galeri seni. Wow!
"Jakarta Old Town Reborn atau disingkat JOTR menawarkan masa depan bagi Kota Tua. Kami mengundang tujuh tim arsitek dan Belanda untuk membenahinya," ujar kurator pameran JOTR Yori Antar kemarin.
Para tim arsitek yang diundang adalah Andra Martin Architects, Djuhara+Djuhara, Han Awal&Partners, KCAP, MVRDV, Niek Roozen bersama Wageningen University, dan OMA. Serta didukung oleh Kedutaan Belanda, Kemenparekraf, IAI-EU, Tropica Greeneries, dan MPYK Studio.
Sebagai bagian dari perayaan Kota Tua Creative Festival, gedung Tjipta Niaga di seberang Rumah Akar yang tadinya ditutup dan tidak pernah dimasuki publik selama dua hari dipakai sebagai ruang eksibisi seni rupa. Berbagai karya mulai dari lukisan, instalasi, patung, hingga grafiti terdapat di dalamnya.
Suasana bangunan tua dengan jendela bergaya art deco pun menambah keeksotisan pameran seni kontemporer kali ini. Selain itu, gedung Kerta Niaga dekat Kali Besar digunakan kembali sebagai galeri seni dengan konsep ramah lingkungan.
Nantinya, akan dibangun galeri dan kafe dengan banyak pepohonan di dalamnya. Tak hanya itu saja tapi gedung Samudera yang berada di samping Hotel Batavia terdapat pameran instalasi bambu. Rencananya dalam waktu dekat akan dibangun kembali dengan konsep serupa.
(tia/mmu)
