Kepuasan Bagi Perekam Video Syur Artis

Jakarta - Menurut psikolog Pinkan Cythia Belinda Rumondor, ada beberapa faktor bagi pelaku yang merekam adegan ganti baju wanita khususnya para artis yang kerap berganti kostum di lokasi syuting. Pinkan bahkan mengatakan, pelaku memang mendapat kepuasan tersendiri dari aksinya itu.

"Pelaku mendapatkan kepuasan seksual. Melalui aktivitas memata-matai ini, fantasi dan dorongan seks si pelaku menjadi terpuaskan," terang Pinkan saat berbincang dengan detikHOT, Senin (30/12/2013).


Pinkan menilai, besar kemungkinan memang pelaku yang gemar merekam diam-diam memiliki penyimpangan. Ia pun menjabarkan, ciri-ciri dari pelaku semacam itu memang hobi memata-matai orang.


"Pelaku ini kemungkinan besar memiliki kelainan Voyeurism, salah satu jenis dari gangguan paraphilia. Voyeurism ialah gangguan dengan cara mendapatkan kepuasan seksual yang tidak umum dan berpotensi merugikan orang lain. Ciri Voyeurism antara lain memata-matai aktivitas pribadi seseorang seperti berganti pakaian, mandi untuk mendapat kepuasan seksual," paparnya.


"Seseorang bisa dibilang Voyeuristic saat menunjukkan perilaku tersebut selama terus menerus selama enam bulan dan sudah berusia minimal 18 tahun, dan perilakunya mengganggu lingkungan maupun dirinya sendiri," lanjutnya menguraikan.


Sementara itu, dalam kasus peredaran video syur sulit terungkap siapa pelakunya. Yang paling nyata dan mendapat hukuman adalah Redjoy, pelaku penyebaran video seks Ariel bersama Luna Maya dan Cut Tari.


Namun Redjoy tak bisa termasuk ke dalam kategori seperti yang dipaparkan tadi. Hal itu karena Redjoy hanya menyebarkan dan bukan pelaku perekam video syur.


(kmb/kmb)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!