"Saya selalu terpesona dengan Borobudur," ucapnya saat jumpa pers di Epicentrum Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (10/4/2013).
Connor mengaku, ketika sedang menulis skenario film tersebut ia sudah memiliki gambaran di kepalanya untuk aksi laga penutup yang menegangkan dengan latar Borobudur yang eksotis. Ia pun berterima kasih pada pemerintah Indonesia dan pihak-pihak terkait yang mendukung selama produksi film tersebut.
"Sekarang penonton di dunia bisa merasakan pengalamannya (ke Borobudur) melalui film ini," tambah sutradara asal Amerika Serikat itu.
'Java Heat' yang diproduksi dengan biaya US$ 15 juta itu menggunakan sekitar 400 kru Indonesia dan internasional. Proses syuting dilakukan di Magelang dan Yogyakarta selama 45 hari.
'Java Heat' berkisah tentang seorang pria Amerika misterius yang bekerjasama dengan seorang polisi Indonesia untuk membekuk pencuri perhiasan kelas dunia. Untuk menjalan aksinya mencuri perhiasan kerajaan, ia juga menculik Putri Sultan.
"Java Heat buka sekadar film laga, film ini bercerita lebih dalam tentang konflik kultural antara Barat dan Timur. Ini sungguh sebuah film tentang budaya dan oleh karenanya kami ingin membuat film ini di Jawa, tanah yang sangat sarat dengan budaya," papar sang produser Rob Allyn.
Bintang utama di film ini Mickey Rourke berperan sebagai Malik, pencuri perhiasan kelas kakap yang licik dan berbahaya. Sedangkan Kellan Lutz si bintang 'Twilight' memainkan tokoh Jake, mantan anggota militer AS yang sedang melakukan pengejaran untuk membekuk Malik.
Ario Bayu berperan sebagai Hashim, polisi muslim yang bekerjasama dengan Jake untuk mengungkap kasus kriminal di Tanah Airnya. Para aktor Indonesia lainnya adalah Atiqah Hasiholan, Rio Dewanto, Tio Pakusadewo, Rudy Wowor, Mike Muliardo, Verdi Solaiman, Uli Auliani dan Frans Tumbuan.
'Java Heat' telah tayang perdana di Dallas International Film Festival di Amerika pada 4 April lalu. Film ini akan tayang di bioskop Tanah Air pada 18 April mendatang.
(ich/nu2)