Tapi, Anda bisa sedikit menghibur diri dengan menikmati original soundtrack-nya yang memiliki lagu-lagu bagus dari penyanyi yang juga handal. Sebagai track pembuka, 'I Put a Spell On You' menjadi pilihan yang tepat untuk menggambarkan seorang milyuner tampan dengan karakternya yang membius, dan kebetulah adalah penyuka kegiatan sex BDSM yang mencoba meyakinkan gadis lugu bahwa hal ini penting untuk kenikmatan.
Annie Lennox membawakan lagu yang diciptakan oleh Jay Hawkins itu (sempat populer oleh lantunan Nina Simone) dengan misterius dan membius.
Christian Grey digambarkan sebagai seorang eksekutif muda kaya raya yang menyukai beragam genre musik, dan kerap digambarkan di beberapa scene di bukunya, bahwa di momen-momen tertentu ia menyukai musik rock yang keren.
Untuk mewakili gambaran itu, maka 'Beast of Burden' dari The Rolling Stones terpilih untuk dijadikan salah satu soundtrack untuk film ini. Lagu ini membingkai pagi yang riang dan menyenangkan setelah mengalami malam yang penuh adegan panas sekaligus menegangkan.
'Love Me Like You Do' mungkin memiliki vibe yang jauh lebih ceria dibanding lagu-lagu lain yang ada dalam album ini. Namun, yang selaras dengan film ini adalah liriknya yang seolah mewakili karakter Anastasia Steele yang haus akan cinta sejati Christian Grey yang (sayangnya) hanya menginginkan tubuhnya.
Lagu lainnya memiliki ambient yang sesuai dengan suasana erotis film ini, seperti 'Meet Me In the Middle' dari Jessie Ware yang bluesy; 'Salted Wound' dari Sia; dan 'I Know You' milik Skylar Grey yang lirih; 'Earned It' dari The Weeknd yang memang terkenal dengan aransemen musiknya yang kerap bernuansa gelap; hingga aransemen ulang dari lagu Beyonce yang bertajuk 'Crazy In Love' dengan tata musik yang lebih seksi dengan beat menyeret.
Secara keseluruhan, pilihan artis dan lagunya patut diacungi jempol karena sangat mewakili esensi dari film 'Fifty Shades of Grey'. Karena soundtrack film yang baik adalah soundtrack yang memiliki tracklisting yang sesuai dengan jalan cerita filmnya. Jadi, alangkah lumrahnya apabila album ini dianggap sebagai album terbaik di tahun 2015, sejauh ini.
Yarra Aristi pernah bekerja sebagai wartawan musik di dua majalah musik terkenal. Kini penyiar dan music director di sebuah stasiun radio swasta terkenal di Jakarta.
(mmu/mmu)
