Penolakan izin festival musik tahunan ini dikabarkan secara langsung oleh promotor Livescape Group lewat sebuah rilis resmi yang diterima detikHOT pada Sabtu (7/3/2015).
"Kami sangat kecewa karena permohonan kami ke pemerintah Singapura untuk menggelar Future Music Festival Asia 2015 (FMFA 2015) gagal. Kami ingin mengkonfirmasi bahwa kami sudah menerima penolakan permohonan tersebut," kata pihak Livescape.
Insiden yang terjadi di Malaysia pada FMFA 2014 sepertinya membuat pemerintah Singapura was-was. Padahal diakui pihak promotor, tahun ini mereka sedang mencoba untuk menggelar sebuah event musik sehat bebas narkoba yang jauh melebihi standar internasional.
"Kami sudah berusaha menciptakan event yang sehat, aman, mengutamakan keselamatan dan manajemen kesehatan bersama dengan para ahli baik lokal maupun internasional, dipadukan dengan pengalaman kami selama 50 tahun menciptakan event dengan skala besar. Namun permohonan kami untuk menggelar FMFA 2015 tidak dikabulkan," tambah Livescape.
Meski demikian, pihak FMFA 2015 masih akan mengupayakan agar festival musik yang siap dihadiri oleh banyak musisi internasional itu tetap berjalan sesuai rencana. Akan ada update terbaru dari mereka mengenai masalah izin ini.
"Kami akan terus mencoba dan akan memberi kabar mengenai kepastian hal ini dalam beberapa hari ke depan," kata mereka lagi.
FMFA 2015 rencananya akan digelar pada 14 dan 15 Maret mendatang di Changi Exhibition Centre, Singapura. 50 pengisi acara internasional dari Electronic Dance Music (EDM), Pop, Hip Hop, Indie dan Rock didaulat menjadi penampil.
(ron/ron)