Hal ini dikatakan oleh sutradara Bengkel Mime Theater Andreas Ari Dwianto usai gladi resik 'Kocak-kacik' di Galeri Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
"Kalau di Bengkel Mime Theater, pantomime itu sebagai basic. Semaksimal mungkin dengan tubuh. Lucu memang nggak bisa dipungkiri, tetap ada unsur komikalnya," katanya kemarin.
Simak: Keren! Grafiti 3D Ini Seperti Keluar dari Tembok
Dengan pementasan 'Kocak-kacik' yang diadaptasi dari naskah Arifin C.Noer serta bergaya realis, Ari mengaku tidak kuatir jika ada penonton yang tidak mengerti. "Dengan begini kita terus mencari cara komunikasi dan buat bentuknya, mau itu komikal atau abstrak," kata Ari.
Baca Juga: Haruki Murakami Terpilih Sebagai '100 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia'
Menurutnya pun perkembangan pantomime di Indonesia masih berjaya hingga kini. Pihak Bengkel Mime Theater selalu berkeliling ke berbagai kota dan mengadakan workshop pantomime.
"Tidak hanya workshop atau persentasi tapi kami juga mengajarkan pantomime ke masyarakat," ucapnya.
(tia/tia)