Membuka KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) yang akan diadakan selama empat hari di London, Angelina, sebagai utusan dari UNHCR (United Nation High Commissioner for Refugees) menyatakan campur tangan politik dibutuhkan secara global untuk menghadapi kekerasan seksual, sebagai prioritas utama dan mengatasi budaya pembebasan hukum.
"Pemerkosaan merupakan hal yang tak bisa dihindari dalam sebuah konflik adalah sebuah mitos. Hal tersebut adalah senjata perang yang ditujukan pada masyarakat sipil, yang dilakukan untuk menyiksa dan mempermalukan orang-orang, dan sering terjadi pada anak-anak muda," ujar Angelina mengawali pidatonya pada Selasa (10/6/2014).
"Kita perlu melihat komitmen di balik (perlakuan tersebut) dan mencari pelaku utama, untuk memberikan perlindungan sebaik mungkin pada orang-orang yang lemah, dan mengambil langkah untuk membantu negara-negara yang paling terkena dampak," lanjutnya seperti dilansir Reuters, Rabu (11/6/2014).
Keterlibatan Angelina Jolie dalam isu-isu kemanusiaan telah dimulai sejak 2001 silam. Kala itu bintang film 'Mr. & Mrs. Smith' tersebut berkunjung ke Sierra Leone sebagai Goodwill Ambassador UNHCR dan melihat langsung dampak perang saudara di mana diperkirakan 60.000 perempuan telah diperkosa.
(kmb/mmu)