Salah satu yang gencar mengabarkan kondisi Veven adalah seniman Butet Kartaredjasa. Melalui Twitter dan berbagai saluran komunikasi digital lainnya, Butet mengajak masyarakat untuk menyumbang biaya pengobatan Veven.
"Saat negara absen ngurus nasib seniman, kitalah yang bertindak. Kirim 100 ribu ke rekening BCA 3451928269 atas nama putri Veven, Sheridan Olenka," ajak Butet.
Sebelumnya, Butet masih sempat bertemu Veven ketika ia dan Teater Gandrik menggelar pertunjukan 'Gundala Gawat' di TIM, Jakarta, akhir April lalu. "Dia nonton, kurus sekali," kata Butet.
Menurut Sheridan Olenka, ayahnya dirawat di rumah sakit Kapasari Adi Husada, Surabaya sejak Senin (6/5/2013) pagi. "Begitu diperiksa, dan hasil rontgen dari rumah sakit di Jakarta dicek dokter paru, ternyata sudah bolong hampir di seluruh paru-paru ayah," tuturnya seraya minta doa agak sang ayah bisa pulih, dan bisa kembali dirawat di Jakarta.
Mengawali karier sebagai wartawan, Veven Sp Wardhana (54 tahun) antara lain pernah menjadi redaktur Majalah Hai, dewan redaksi Tabloid Monitor, wakil pemimpin redaksi Tabloid Bintang, redaktur Pelaksana Tabloid Citra dan redaktur senior Majalah Tiara. Ia juga menulis skenario sinetron, dan merupakan pengamat industri pertelevisian yang jeli. Hasil amatannya terhadap dunia televisi diterbitkan dalam buku 'Televisi dan Prasangka Budaya Massa' serta 'Kapitalisme Televisi dan Strategi Budaya Massa'.
Veven juga dikenal sebagai penulis cerita pendek yang cukup produktif. Beberapa kali cerpennya masuk buku tahunan Cerpen Terbaik Kompas. Buku kumpulan cerpen tunggalnya yang sudah terbit berjudul 'Panggil Aku Peng Hwa'. Novelnya yang berjudul 'Stamboel Selebritas' mendokumentasikan liku-liku dunia artis di Tanah Air yang penuh gosip, intrik dan skandal.
(mmu/mmu)
