“Kami tidak akan membiarkan rumput stadion rusak akibat konser,” tegas Ketua Masyarakat Manado Peduli Olahraga Sulawesi Utara (Mampos), Marvil Budiman, Sabtu (11/5/2013).
Ketua Harian PSSI Cabang Manado Hengky Kawalo menyesalkan pemberian ijin Pemerintah Kota (Pemkot) Manado untuk menggelar konser di stadion satu-satunya di Manado ini.
“Pemkot tidak pernah mengurus lapangan ini, pemeliharaan stadion selama ini dilakukan PSSI dengan menggunakan dana pribadi, kok tiba-tiba Pemkot keluarkan izin konser!,” tandas Kawalo.
“Jangan hanya dengan uang sedikit yang didapatkan, rumput stadion rusak dan membutuhkan dana lebih besar untuk pemeliharaannya,” lanjut Kawalo.
Menurut Kawalo, harusnya Pemkot Manado harus mengutamakan dan peduli kepentingan dunia olahraga di Sulut yang terus mengalami penurunan prestasi belakangan ini.
"Saya kecewa jika tim PS Manado dan Persma Manado menggelar latihan dan bertanding di stadion yang rumputnya rusak dan nantinya berdampak buruk pada persiapan tim-tim yang akan berlomba di kancah nasional," katanya lagi.
Sementara itu, Event Organizer (EO) penyelenggara konser Slank di Manado, Boby Maliode berkelit bukan merupakan penolakan, namun adanya miss komunikasi antara PSSI dan EO.
“Hanya miskomunikasi saja tentang penempatan panggung atau layout. PSSI melarang mendirikan panggung di tengah lapangan, dan kami akan memindahkan lokasi panggung ke tepi,” jelas Boby.
Lanjut Boby, pemilihan Stadion Klabat adalah sekalian mempromosikan kembali lapangan yang pernah menggelar partai puncak Liga Indonesia antara PSIS Semarang versus Persebaya Surabaya.
“Setidaknya nama Stadion Klabat kembali dipromosikan. Kami juga akan turut membenahi sejumlah fasilitas stadion seperti pembatas lapangan dan pembersihan tribun penonton. Penataan dan kebersihannya kami jamin,” pungkasnya.
(kmb/kmb)