Pertanyaan besar kemudian muncul, apakah dua penyanyi cantik itu akan tampil nge-jazz layaknya Chaka Khan dan Bobby McFerrin? Jawabannya adalah, tidak.
"Sepertinya mereka akan tampil dengan ciri khas masing-masing. Kami tidak menuntut untuk keduanya tampil jazz," ujar Program Director Java Festival Production, Eki Puradireja, saat jumpa pers di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (4/3/2015).
"Dari tahun pertama Java Jazz Festival, kami selalu mengundang musisi pop untuk tampil. Karena tujuan acara ini adalah mengenalkan musik jazz kepada masyarakat luas. Jadi, nggak melulu musisi jazz, pasti kita kombinasikan dengan nama lain. Kalau semuanya jazz, paling bertahan dua atau tiga tahun saja," sambung Eki menjelaskan alasan hadirnya musisi pop.
Menurut Eki, JJF punya lima elemen dasar yang dijadikan acuan dalam mengundang musisi untuk mengisi acara. Apa saja?
"Kita punya lima elemen. Yaitu big name, legendary name, jazz name, pop name dan young talent. Itu acuan kita dan pasti selalu diusahakan untuk ada di tiap acara Java Jazz," pungkasnya.
Walaupun begitu, para penikmat musik jazz tulen jangan berkecil hati. Para bintang pop hanya segelintir apabila dibandingkan dengan para musisi jazz sendiri. Ada Lisa Ono, Bobby McFerrin, Snarky Puppy dan Chaka Khan dari kelompol luar negeri. Sedangkan Indonesia menurunkan Benny Likumahuwa, Ermy Kulit, Rien Djamain, Margie Siegers, Tohpati, Dewa Budjana dan pemusik jazz otentik lainnya.
(mif/nu2)