Koordinator buku Kim Hyun-joo mengatakan melalui karya sastra ini dapat menjadi ajang pertukaran budaya antara kedua negara. "Latar belakang sosial dan lingkungan di abad ke-20 memang berbeda. Tapi ini bisa mempererat kerja sama dan menyalakan gelombang K-Literartute di Indonesia," ucapnya dalam rilis yang diterima detikHOT, Jumat (3/10/2014).
Buku ini menggunakan tiga bahasa yakni Inggris, Korea dan Indonesia. "Buku kembar tiga ini kami sajikan dalam satu buku," ujar Kim
Sejak Juni 2014, proyek peluncuran buku ini sudah dicanangkan. Namun baru di acara pembukaan Korea Indonesia Festival dibagikan kepada undangan dan jurnalis yang hadir.
Budi Suryadi sebagai penerjemah mengatakan ketika membaca karya Kim Dong-in yang berjudul 'Lashing, Notes from a Prison Journal', ia langsung terpikat. "Awalnya saya tidak tahu apa-apa tentang karya sastra dari Korea. Tapi ketika baca cerpen itu penulisnya pandai mengungkap detil tokoh yang diciptakannya," tuturnya.
Ia mengakui memang karya sastra Korea yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia masih sedikit. Namun semoga ke depannya bisa membuka tren kebudayaan melalui K-Literature, tidak hanya K-Pop yang booming di Indonesia.
(tia/mmu)