Vinyl Jadi Angin Segar untuk Musik Indonesia

Jakarta - Tren musik modern kembali ke era awal muncul musik di dunia. Awal muncul musik direkam dalam sebuah plat yang banyak orang sebut piringan hitam dan vinyl.

Lewat berbagai jenisnya, vinyl sempat digusur kedudukannya saat rekaman pita kaset muncul. Dan seperti hukum alam, rekaman kaset pun menghilang bak ditelan bumi saat muncul Compact Disc (CD) yang lebih banyak dipakai sebagai pangkal penjualan fisik seorang musisi.


Namun, penjualan fisik di era modern saat ini layaknya hidup segan mati tak mau. Hingga muncul tren penjualan vinyl yang disebut punya nilai lebih dan kini menjadi tren baru di industri musik dunia.


Tren vinyl sendiri akhirnya menjamur di Indonesia. Beberapa musisi Tanah Air mulai merilis edisi vinyl dari album mereka dan contoh terakhir adalah grup band d'Masiv.


Tren ini pun disebut bisa membawa angin segar untuk industri musik yang di mana penjualan begitu tidak berarti alias tak menguntungkan. Apalagi melihat masalah klise pembajakan seperti tak pernah selesai dibasmi.


"Semoga sebentar lagi vinyl bisa membawa angin segar," ucap Direktur PT Musica Studio's, Indrawati Widjaja atau akrab disapa Bu Acin saat ditemui di kawasan Kemang, Kamis (3/10/2014).


Bu Acin sendiri sebagai pelaku industri musik Indonesia pun sadar penjualan fisik begitu tak bersahabat. Tapi ia pun yakin lewat penjualan vinyl industri bisa kembali bangkit.


"Saya sadar saat ini keadaan industri fisik seperti hidup segan mati tak mau. Tapi saya berharap dengan format ini (vinyl) bisa kembali bangkit lagi," harapnya.


(fk/mmu)