Ditinggal dua personelnya, Anton dan Sakti, band pelantun 'Berai' itu terus berjalan dengan tambahan Brian. Menariknya, perjuangan mereka berhasil di album-album yang dilahirkan setelah tahun 2006 sampai hari ini.
Begitu kokohnya benteng Sheila On 7 sehingga mereka mampu bertahan lebih lama dari band-band seusianya, sebut saja Padi, Jikustik dan beberapa band 90-an akhir lainnya. Mendapatkan kesempatan berbincang langsung dengan empat anak muda asal Yogyakarta itu, detikHOT mencoba membongkar 'fenomena' itu.
"Itulah seleksi alamnya. Bahwa musik kami di kuping mereka masih relevan, padahal ya kalau dipikir anak SMA sekarang, tahun 99 dulu itu umurnya baru berapa. Alhamdulillah Sheila On 7 bisa diterima lintas generasi," jelas vokalis Sheila On 7, Duta sembari menyantap makanan siangnya.
"Di satu sisi, orang yang dulu dengerin Sheila On 7 masih bangga ceritain ke anak-anaknya ini loh musik zaman gue. Itulah mungkin seleksi alamnya," sambung suami Adelia Lontoh itu lagi.
Gairah masing-masing personel terhadap musik juga dirasa Duta sebagai salah satu personel pendiri menjadi alasan bertahannya band mereka. Undangan tampil di pentas seni banyak sekolah terus berdatangan meskipun kebanyakan dari pengundang tidak dibesarkan secara langsung dengan lagu-lagu hits Sheila On 7.
"Saya sendiri nggak tahu sih, mungkin passion-nya terlalu besar untuk musik. Dari dibilang menghasilkan uang ratusan juta sampai cuma berapa doang, kita semangatnya masih sama. Pun ada konflik, kita selalu bisa mengembalikan semuanya demi kebaikan band lagi," tutur vokalis bernama lengkap Akhdiyat Duta Modjo itu.
"Dan, memang nasib kita berempat ganteng. Jadi ya mau diapakan lagi," tutupnya berseloroh.
Setelah menyelesaikan makannya, Duta melanjutkan ceritanya. Kali ini tentang sebuah quote yang banyak digaungkan Sheila Gank--sebutan penggemar Sheila On 7--maupun penikmat musik Indonesia. Apa itu? Tunggu saja lanjutannya di detikHOT!
(hap/mmu)
