Sejak masih berusia 10 tahun, Paul sudah menyukai untuk mengumpulkannya, termasuk 40 senjata nyata, amunisi, tiga bazooka, 13 mannekin, dan granat yang di non-aktifkan di dalam rumahnya. "Rumahku sekarang sudah sangat penuh, aku ingin memiliki cukup ruang untuk menyimpannya," ungkapnya ,Jumat (5/9/2014).
Kolektor mainan ini memang berencana ingin membangun sebuah museum bagi koleksi-koleksinya. "Aku sangat terpesona dengan perang dunia kedua. Segala hal tentang perang, ingin saya kumpulkan."
Di rumah lainnya yang berdekatan dengan kediamannya kini, di sana terdapat banyak replika pesawat perang yang menggantung di langit-langit rumahnya. Di rumah itu juga terdapat poster propaganda, gambar, dan kliping koran.
Kini, pria yang berprofesi sebagai tukang daging ini tidak harus berkeliling mencari barang-barang bagi koleksinya. Warga sekitarnya banyak yang memberikannya mainan perang.
"Koleksi saya seharga Rp 1,3 milliar. Banyak yang menawarkan dan ingin membelinya tapi saya tidak akan pernah menjualnya," ujar Paul.
(tia/mmu)
