"Yang lucu, ketika Taken menuai hasil bagus, studio berkata 'Bisakah kamu membuat film kedua?' Reaksi pertamaku menjawab tidak karena aku tak tahu harus melakukan apa. lalu aku mulai memikirkannya dan aku mendapatkan ide yang bagus dan logis. Jadi kami melakukannya," jelas Besson seperti dilansir Collider, Jumat (29/8).
"Dengan Lucy, Anda tentu sudah melihat akhir filmnya. Aku tak tahu bagaimana membuat film lanjutannya, tapi jika film itu sukses aku akan memikirkannya," lanjut Besson.
Selain menyutradarai Scarlett Johansson di film 'Lucy', Besson juga mengedit sendiri filmnya. Ia mengaku tak terlalu suka memotong adegan. Tapi jika itu harus dilakukan, ia akan melakukannya dengan tepat sehingga bagian yang menjadi nyawa plot tidak kabur.
"Ketika dia (Lucy) berada dalam (kapasitas otak) 10 persen atau 20 persen atau 30 persen, kamu harus tahu berada di mana. Jika tidak, kamu akan tersesat (dalam cerita)," ujarnya lagi.
Besson Besson mengembangkan proyek film 'Lucy' selama 10 tahun sebelum akhirnya tayang di bioskop. Dia mengerjakan draft pertama dari skenario selama 7 tahun, dan melanjutkannya hingga selesai sejak dua tahun lalu, meskipun sempat mengesampingkan proyek 'Lucy' karena materi yang menyangkut tema di filmnya belum cukup.
"Tingkat intelegensia aku belum cukup. Jadi aku menunggu beberapa tahun dan kembali mengerjakannya dua tahun lalu. Aku banyak bertemu dengan para profesor karena aku perlu tahu di mana posisi kami sebelum aku menemukan ceritanya," katanya.
Besson mengambil judul Lucy--yang menjadi karakter utama dalam film ini--berdasarkan nama wanita prasejarah pertama yang berhasil ia temukan. ""Lucy pertama hidup 3,4 juta tahun yang lalu. Ini pernyataan tentang evolusi," ucapnya.
(ich/ich)
