Demam Mahabharata Berlanjut ke Panggung Pertunjukan

Jakarta - Sukses sinetron Mahabharata di salah satu stasiun TV baru-baru ini menimbulkan demam di masyarakat. Galeri Indonesia Kaya pun menyambutnya dengan mementaskan sebuah lakon yang dipetik dari kisah klasik India tersebut.

Seniman Ida Soeseno akan menunjukkan kepiawaiannya mengangkat cerita pewayangan ke atas pentas dalam pertunjukan bertajuk 'Manakala Dadu Berbuah Petaka'. Penggalan cerita yang dikenal dengan sebutan "Pandawa Dadu" ini diperkaya dengan sentuhan kekinian melalui kostum, tata panggung, dan aransemen musik modern.


Lakon yang akan diangkat ini menceritakan tentang kakak tertua Pandawa bersaudara, Yudhistira (Puntadewa). Ia kalah bermain dadu dengan Kurawa. Karena kekalahannya, harta kekayaan, kerajaan, kebebasan diri dan keempat saudaranya terenggut oleh Kurawa.


Kuasa para Dewa tak tampak hingga akhirnya Yudhistira memutuskan untuk menjadikan istrinya, Drupadi, sebagai bahan taruhan. Dengan kelicikan Sengkuni, Kurawa berhasil memenangkan taruhan tersebut dan akhirnya Drupadi jatuh ke tangan Dursasana, yang berusaha melecehkannya dengan cara menarik pakaiannya.


Atas kemurahan hati para Dewa, kain Drupadi yang ditarik Dursasana tidak pernah habis dilucuti. Pentas ini digelar oleh Banyumili Production pimpinan Ida Soesono yang merupakan kelompok sosialita yang peduli budaya Indonesia. Sebelumnya Ida pernah menyutradarai pementasan 'Roro Mendut'.


Pentas 'Manakala Dadu Berbuah Malapetaka' menampilkan Koko Sudarmaji, Aryo Saloko, Nur Wijayanto, Mayong Suryo Leksono, Irwan Riyadi, dan Dewi Wahyuni. Lakon ini bisa disaksikan gratis oleh umum di Auditorium Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta, Sabtu (30/8/) pukul 15.00 WIB.


(tia/mmu)