Tak Sampai Jadi Kekasih Sylvette, Picasso Larikan Hasrat Pada Karya Seni

Jakarta - Pameran seri karya Picasso yang terinspirasi dari Sylvette memang sukses. Tapi itu tak membuat banyak media massa yang mengangkat kisah petualangan dua sejoli yang hubungannya terbentang jarak usia yang jauh ini. Padahal bisa dibilang kehadiran Sylvette berpengaruh banyak bagi karir dan pandangan Picasso dalam kesenian.

Sebelum bertemu Sylvette, hidup Picasso ada di ambang kehancuran. Hubungannya bersama pasangan hidupnya, Francoise Gilot, yang telah dikaruniai dua orang anak kandas.


Gilot memutuskan untuk meninggalkan Picasso, dan ini merupakan cobaan berat bagi seorang pria yang sering mematahkan hati perempuan dan tak pernah merasa sebaliknya.


Dalam diri Sylvette, ia menemukan sebuah gelora masa muda, penuh semangat membara. Ini pula yang ikut membangkitkan kembali jiwa seni sang maestro. Namun mereka tak pernah menjalin hubungan, lebih dari sekedar rekan kerja.


Meski reputasi Picasso soal meniduri banyak perempuan sudah terkenal, Picasso dan Sylvette tak pernah melakukannya. Sylvette bahkan mengaku malu dan kaku ketika Picasso memintanya berpose telanjang untuknya.



Setelah seri kerjasama dengan Sylvette selesai, Picasso mulai menjalin hubungan dengan seorang perempuan bernama Roque, yang ia nikahi pada tahun 1961. Hubungan antara Sylvette dengan Picasso yang tertuang dalam karya seri Sylvette ini seringkali dianggap sebagai kekurangan dalam diri Picasso untuk menjaga hubungan emosionalnya dengan subyeknya.


Christopher Gruenberg, Direktur di Kunsthalle Bremen, German, merupakan salah satu orang prihatin akan hal ini. Ia tak sepakat akan pandangan yang baginya dangkal ini. "Kurasa Anda tak bisa menyudutkan sosok Picasso dan menjadikannya seolah vampir yang selalu memanfaatkan subyek yang ia lukis," ujarnya dilansir dari BBC (10/04/2014).


"Ini adalah masa yang penting bagi pembaruan dirinya. Hasratnya yang tak tersalur pada Sylvette ia tumpahkan sepenuhnya pada penggarapan karya." Gruenberg mengajak kita untuk teliti dan melihat ada beragam medium yang mulai kembali digunakan oleh Picasso pasca pertemuannya dengan perempuan belia ini.


(ass/utw)