Ide ini yang diaplikasikan oleh seniman asal Perancis Miguel Chevalier di sepanjang lorong gereja. Ia menyebut karyanya sebagai 'Magic Carpets'.
Miguel menggunakan teknologi digital untuk memproyeksikan berbagai pola lampu, warna warni dan mosaik. "Saya terinspirasi oleh karya seni Islam," ujarnya di situs pribadinya, Kamis (17/4/2014).
Instalasi ini menjadikan lantai gereja interaktif dengan para pengunjungnya. Mereka dengan bebas bisa berjalan di seluruh ruangan tanpa ada larangan. Desain ini juga menciptakan dialog langsung antara individu dan sekitarnya.
Instalasi ini berada di gereja Sacre Coueur Casablanca, Maroko. Di dalam bangunan ini juga terdapat galeri bagi eksibisi dan kegiatan seni budaya.
"Karpetnya juga sengaja saya kasih warna-warni, ada juga warna yang jenuh dan menghipnotis dunia bawah kaki. Siapa pun bebas berjalan di atasnya," ujarnya.
Pengunjung juga akan diiringi oleh suara musik yang dibuat oleh Michael Redolfi. Karpet yang berubah warna dan desain setiap waktunya ini dipamerkan pada awal bulan ini.
(tia/utw)