Uniknya, pria itu hanya digambarkan dari punggungnya saja. Ketika pengunjung mendekatinya akan ada bayangan yang terpantul ke atas kanvas tersebut.
Itulah teknik yang digunakan oleh lulusan seni lukis Institut Teknologi Bandung (ITB), Theo Frids Marulitua Hutabarat. Dalam karya yang berjudul 'Corpus' tersebut dan masuk ke dalam instalasi video, ia memperlihatkan cara membuat lukisan kreasinya.
Hasilnya adalah tiga lukisan dengan teknik proyeksi yang dibuatnya. Di antaranya adalah 'A Made Up Tension From The Eyes' yang dibuatnya 2009 lalu. Di situ gambar latarnya adalah karya Francis Bacon namun ia melukisnya kembali dan menambahkan dirinya dengan teknik proyeksi di atas kanvas.
Selain Theo, juga terdapat seniman Debra Raymond, Indira Asmanu, Iswanto Hartono, Patriot Mukmin, dan Vonny Ratna Indah. Mereka adalah perupa kontemporer lintas generasi. Ada yang kelahiran 1991 namun ada juga 1957.
Kurator pameran 'Preparing', Chandra Johan menjelaskan jika tema ini bermakna dua hal. "Berkaitan dengan peresmian galeri menjadi museum dan yang kedua mengandung arti persiapan para perupa kontemporer yang mulai menampakkan pergeseran dalam dinamika perkembangan seni rupa," ujarnya kepada detikHOT usai pembukaan pameran, di Galeri-Museum Cemara 6, Rabu malam lalu (16/4/2014).
Secara garis besar, kata Johan, karya perupa lintas generasi ini menampilkan ciri khasnya masing-masing. Serta teknik yang digunakannya berbeda. "Artinya memang di dalam seni apa saja, sebenarnya kata 'generasi' itu tidak bisa dilihat dari warna saja, tapi senimannya harus kreatif," katanya.
Di sini terdapat seniman yang sudah berusia lanjut tapi dalam karya terdapat kemudaan. Namun ada juga seniman muda kelahiran 1991 yang mempunyai warna dan bentuk khas yakni laiknya karakter kartun. Keenam karya seniman ini akan dipajang hingga 25 April mendatang.
(tia/utw)