Korea dan Jepang Juga Punya Bioskop Privat

Jakarta - Bagi pengamat film Eric Sasono bisnis sewa ruangan laiknya bioskop mini pribadi adalah salah satu cara alternatif untuk menikmati menonton film. Meski ia menegaskan tren perkembangannya justru menurun pada tahun 2013 ini.

“Bioskop privat semacam itu adalah upaya untuk memenuhi kebutuhan mencari tontonan film alternatif,” katanya kepada Detik. Pasalnya saat ini sistem distribusi film di Indonesia dianggap tak memadai.


Salah satu pendiri situs Rumah Film ini juga mengatakan beragam film yang beredar di Indonesia didominasi oleh karya buatan studio besar Amerika atau Hollywood. Sayangnya, hanya segelintir film yang masuk berasal dari distributor kecil.


“Makanya film-film Eropa, film klasik, dokumenter maupun film independen luar negeri jarang mendapatkan tempat utama di bioskop,” ujarnya.


Ini yang menjadi berkembangnya bioskop privat tersebut. Sekaligus sebagai alternatif bagi para pencinta film. Tentunya, para pecinta film dengan segmentasi di atas, lebih leluasa dan nyaman untuk menonton film di penyewaan bioskop mini itu.


Hal ini berbeda dengan yang terjadi di negara-negara Eropa, Asia, Amerika Latin, dan sebagainya. “Di sana banyak sekali jaringan bioskop yang memutar film-film alternatif. Masyarakatnya punya banyak pilihan menonton film,” kata Eric.


Namun, hanya di Korea dan Jepang yang memiliki bisnis dan kebiasaan menonton film seperti Indonesia. “Kedua negara itu hampir sama dengan negara kita. Banyak bisnis bioskop privat meski enggak menjamur di setiap kawasan.”


CNN menyebutkan di Jepang terdapat bioskop kecil yang berkapasitas 40 kursi dan dapat disewakan bagi penikmat film. Teater tersebut bernama Uplink X dan fasilitas studio mini tersebut memanjakan dengan sofa yang empuk, kursi yang bisa dipindahkan sesuai keinginan, dan makanan khas Kafe Tabela.


Serta di Seoul, Korea Selatan juga terdapat teater dengan konsep penawaran makan malam sambil menonton film. Teater mini tersebut bernama Quinette Gallay. Harga yang ditawarkan pun tak murah yakni mulai 38 ribu Won atau sekitar Rp 349 ribu untuk tiket film dan makan siang. Serta makan malam mulai dari 60 ribu won atau sekitar Rp 544 ribu.


(utw/utw)