Kali ini, Kineforum Misbar 2014 kembali hadir di ruang publik yakni Lapangan Basket, Lapangan Blok S dan Lapangan Futsal, Taman Menteng. Rangkaian acara ini akan berlangsung dari 22 November-6 Desember di Lapangan Blok S dan 23-24 November di Lapangan Futsal, Taman Menteng.
Baca juga: Arsitek Hungaria dan Indonesa Rancang Bioskop Misbar Modern Ala Kineforum
"Tema 'Lawan' adalah ajakan untuk membangun ruang bersama yang makin luwes dan tidak lagi terikat pada aturan konvensional yang kerap kali diarahkan untuk kepentingan kalangan tertentu saja," ujar program Kineforum Misbar 2014 Adrian Jonathan dan Alexander Matius di TIM, Jumat (21/11/2014).
Tema 'Lawan' tersebut juga tanggapan terhadap peristiwa sosial kemasyaratan yang terjadi sepanjang tahun ini. "Singkat kata kita bicara mengenai lawan bukan semata-mata hal fisik tapi juga personal. Dari lingkungan terdekat, sosial, dan negara," tuturnya.
Besok malam, Kineforum Misbar akan dibuka dengan pemutaran film Kantata Takwa (Gotot Prakosa, Eros Djarot, 2008) dan diakhiri oleh pemutaran salah satu film penanda bangkitnya perfilman Indonesia di akhir 1990an, Kuldesak (Riri Riza, Nan Achnas, Mira Lesmana, dan Rizal Mantovani, 1998). Sebanyak 40 film pilihan Indonesia klasik dan pergerakan akan diputar secara ekslusif.
Kineforum Misbar 2014 juga akan menampilkan hasil digitalisasi salah satu film klasik Indonesia, Titian Serambut Dibelah Tujuh (Chaerul Umam, 1982). Selain pemutaran film-film layar lebar, rangkaian acara kali ini juga menampilkan dua film dokumenter pendek dalam satu kompilasi sebagai salah satu daya tarik acara.
Di tahun ini, Misbar mempersembahkan bioskop temporer hasil desain Bob Anzac Perwira (desainer panggung) dan Gerrits SBC Udjung (arsitek) dari Indonesia untuk mempersembahkan pengalaman menonton bagi publik Jakarta dalam ruang alternatif. Informasi selengkapnya di kineforum.org.
(tia/tia)