Beban Sutradara di Film 'Mantan Terindah'

Jakarta - Bukan perkara mudah mengangkat sebuah karya seni seperti buku dan lagu ke dalam layar lebar. Ada beban-beban khusus yang berhubungan dengan karya aslinya dan juga penggemar.

Misalnya seperti film 'Mantan Terindah' yang mengadopsi lagu berjudul sama ciptaan Yovie Widianto. Dipopulerkan oleh Kahitna dan Raisa, lagu tersebut meledak menjadi megahits bagi kisah cinta banyak orang. Itu kenapa sang sutradara, Farishad Latjuba, sedikit banyak merasakan adanya beban.


"Bebannya adalah tahu kalau lagu itu banyak pendengarnya. Jadi, bagaimana kita mengakomodasi filmnya untuk tidak mengecewakan pendengarnya. Orang-orang itu tahu lagunya dan tentu penasaran sama filmnya," ujar Farishad Latjuba saat berbincang di kantor detikHOT beberapa waktu lalu.


Namun, sutradara yang akrab disapa Eca itu mengaku tidak masalah. Baginya, film adaptasi dan karya asilnya itu berdiri sendiri tanpa harus menggabungkan seluruh aspek.


"Film ini kan berdiri sendiri, jadi kita kasih sebuah perbedaan. Karena mengadaptasi, kita nggak tahu apakah masalah yang terjadi di lagu itu. Dalam film kita bangun fragmen baru yang lazim digunakan dalam pembuatan film. Memang ceritanya terlihat ringan, tapi sebelunya nggak langsung ringan. Semua orang pasti akan bisa menerima dan merasakah kalau itu beda," tambah Eca.


"Bisa dibilang kita coba lakukan 50:50. 50% mewakili perasaan di lagunya banyak orang soal lagunya itu dan 50% lagi, orang-orang akan bisa melihat bahwa ada contoh kasus seperti di filmnya," pungkasnya.


'Mantan Terindah' menampilkan akting Edward Akbar, Karina Salim, Ray Sahetapy, Tri Yudiman, Salvita Decorte dan Angela Nazar. Hari Kamis, 6 November besok, 'Mantan Terindah' akan tayang perdana.


(hap/ron)