Jelang Penghargaan, Asosiasi Sutradara Indonesia Gelar Diskusi

Jakarta - Asosiasi sutradara Indonesia Film Directors Club (IFDC) mengadakan kegiatan panel diskusi bertajuk ‘Jejak ‘gaya’ Penyutradaraan Film Indonesia’, Sabtu (8/11). Dalam acara tersebut banyak dibahas tentang perkembangan trend hinggu isu-isu seputar penyutradaraan.

IFDC merupakan asosiasi sutradara film layar lebar yang terbentuk pada 5 Mei 2012, saat ini ada 50 lebih anggota aktif dalam IFDC. Tujuan utama pendirian IFDC adalah agar anggota dapat berkumpul, berbagi info dan pengalaman, serta saling mendukung untuk dapat saling berkarya.


Berkembangnya perfilman Indonesia, tentu menghadirkan wajah-wajah baru di jajaran para sineas, pemikiran baru, ide baru, serta kebiasaan baru dalam industri kreatif ini.


Sutradara dalam awal perfilman Indonesia datang dari latar drama dan sastra dengan kesadaran membuat film sebagai ungkapan kemenangan dan menemukan pengakuan sebagai bangsa merdeka. Semangat ini yang mempengaruhi wilayah tema dan gaya penyutradaraan dalam film-filmnya.


“Teater pegangan hidup saya yang baru, Teater merefleksikan yang hanya bisa dilakukan oleh seorang pencipta, teater memberikan saya apa makna ‘apa itu beradegan’,” cerita Slamet Rahardjo saat diskusi di Dia.Lo.Gue ArtSpace, Sabtu (08/11/14).


Dalam diskusi para narasumber mengajak peserta menggali berbagai isu tentang penyutradaraan film. Baik itu sudut pandang, pendekatan, karakteristik, seni sinematografi dan pola kerja.


“Kami terbiasa memberi hidup pada panggung yang gelap, memberi hidup pada ruangan yang bukan apa-apa. Membuat jadi kehidupan baru yang kita ciptakan,” lanjut Slamet Rahardjo.


Acara ini juga merupakan bagian dari IFDC Awards yang akan diadakan pada tanggal 22 November mendatang yang berlokasi di Dia.Lo.Gue ArtSpace, Kemang Jakarta Selatan. IFDC Awards merupakan ajang penghargaan bagi sutradara Indonesia untuk kebanggaan atas karya para pemenang nantinya.


“Kegiatan IFDC Awards untuk memberi penghargaan terhadap pencapaian rekan satu profesi ini sudah pasti akan memicu kami untuk terus menerus menghasilkan karya yang lebih baik lagi ke depannya, apalagi ditambah dengan seri diskusi yang mengajak kita untuk lebih menyadari keberadaan kita saat ini dan mau kemana kita nantinya,” ungkap Lasja Susanto ketua dari IFDC.


Diskusi menuju IFDC Awards ini menghadirkan Hafiz Rancajale dari Forum Lenteng dan dua sutradara yang terlibat dalam perkembangan film sejak awal hingga kini Slamet Rahardjo dan Garin Nugroho. Sutradara Riri Riza juga bergabung sebagai moderator, dan hadir beberapa anggota IFDC lainnya seperti Ifa Isfansyah, Upi, Richard Oh dan masih banyak lagi.


(ich/ich)