Bikin 90 Kostum Serba Tabrakan, Ini Kehebatan Penata Busana Teater Koma

Jakarta - Dalam mementaskan setiap lakon terbarunya, Teater Koma selalu total dalam segala segi. Termasuk tata kostum di atas panggung. Kali ini, di lakon 'Republik Cangik' penata kostum Teater Koma Rima Ananda Omar membuat 90 kostum. Seperti apa?

"Di kostum Republik Cangik, saya terinspirasi dari wayang orang modern. Saya masukkan unsur kain tradisional yang mendukung setting dunia wayang," ujarnya kepada detikHOT usai jumpa pers di Galeri Indonesia Kaya (GIK) kemarin.


Sebanyak 90 kostum dipersiapkan sejak tiga bulan yang lalu. Puluhan kostum ini masih terbilang sedikit dibandingkan lakon 'Sampek Eng Tay' dan 'Sin Jie Kwi'.


"Dulunya saya selalu buat ratusan buat di atas panggung, dengan desain dan bentuk kostum yang tak biasa," tutur desainer yang sudah bergabung dengan Teater Koma sejak 1997.


Di pementasan kali ini, Rima akan menggunakan batik motif Lasem Yogyakarta, tenun polos asal Jepara, batik Pekalongan, dan tekstil import. "Etniknya bukan dari bahan yang dipakai tapi bentuk dari kostum itu sendiri," ucap lulusan Seni Rupa IKJ ini.


Ia juga mengatakan jika kostum yang akan dikenakan para pemain akan berwarna cerah, tabrakan, dan identik dengan pewayangan. "Pas sampai di atas panggung terlihat decor yang artistik pewayangan dan tabrak full colour."


Kostum-kostum buatan Rima pun menjadi salah satu faktor kesuksesan dalam pementasan Teater Koma. Hal ini diakui oleh Nano Riantiarno.


"Saya selalu memberikan kebebasan terhadap setiap bagian di bawah produksi kami. Saat Sin Jie Kwi, bu Rima membuat kostum ratusan dan itu membuat para penonton berdecak kagum," ujarnya.


Sebelumnya, Rima Ananda memang terbiasa membuat kostum teater dan video klip. Seperti saat pementasan soal 'Bundaran HI' karya Garin Nugroho beberapa waktu lalu.


(tia/mmu)