Pementasan yang dimulai pukul 15.00 WIB ini menceritakan tentang kebimbangan Kartini untuk menikah atau melanjutkan studinya. Kartini diberi waktu tiga hari untuk mengambil keputusan. Selama itu, ia berpikir dengan keras dan merasa bimbang.
Selain tokoh Kartini, Kardinah dan Soematri yakni adik-adik dari Kartini juga hadir di atas panggung. Mereka masuk dan mewakili pikiran-pikiran Kartini dalam bentuk tarian dan nyanyian yang dibawakan oleh Pipien Putri dan Lily Nurindah Sari dari Gathaya Performing Arts.
"Kartini menjadi pahlawan wanita yang patut diangkat kisahnya di atas panggung teater," ujar Ayu Dyah, di Galeri Indonesia Kaya, kemarin.
Kisah R.A.Kartini tentunya mengandung pesan dan makna positif bagi penonton wanita. "Kartini juga adalah idola saya dan wanita yang sangat inspiratif," tambahnya lagi.
Pertunjukan selama 90 menit ini, juga diiringi oleh tembang lagu-lagu tradisional Jawa Klasik. Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation Renitasari Adrian juga mengatakan kisah Kartini yang mengalami kebimbangan, pastinya banyak dialami wanita Indonesia.
"Melalui pertunjukan ini, semoga para penikmat seni dapat meresap ke dalam kisahnya yang penuh makna dan menikmati tarian serta nyanyian yang disajikan," ungkapnya.
(tia/doc)