Red Hot Chili Peppers Siap Usut Penggunaan Lagunya di Penjara Guantanamo

Jakarta - Berita mengenai penggunaan karya-karya grup musik Red Hot Chili Peppers (RHCP) untuk menyiksa tahanan di Penjara Guantanamo semakin menyebar luas. Sampai akhirnya hal itu membuat para personel RHCP mengeluarkan komentar dan kritikan pedas.

Komentar yang paling pedas diutarakan oleh dua anggota band pelantun hits 'Californication' itu, Flea (bassis) dan Chad Smith (drumer). Keduanya menyatakan ketidaksetujuannya dan akan memberhentikan hal itu.


Bassis nyentrik itu mengatakan di akun Twitter resminya bahwa penggunaan lagu band yang dibelanya untuk sebuah penyiksaaan adalah hal yang memilukan. "Ini sangat menghancurkan hatiku ketika mendengar lagu Rhcp digunakan oleh CIA untuk menyiksa manusia. Apapun itu, kami akan berusaha untuk menghentikannya," tulis akun bernama @flea333 dalam bahasa Inggris.


Chad Smith punya pandangan yang tidak jauh berbeda. Meski tidak secara langsung menuliskan komentarnya di akun Twitter miliknya, @RHCPchad, tapi drummer 52 tahun itu sangat marah. Ia menganggap bahwa seharusnya musik bisa membantu untuk menenangkan seseorang, bukan untuk menyakiti.


Menurut berbagai sumber berita, penggunaan lagu RHCP di penjara milik Amerika Serikat itu dilakukan dengan cara memaksa para tahanan untuk mendengarkan selama berulang-ulang saat melakukan interogasi. Diyakini tahanan itu akan tersiksa hingga akhirnya mau bekerjasama dalam menjawab pertanyaan pihak yang berwenang.


(hap/mmu)