"Jadi setahu saya, itu bukan mutlak kesalahan dari dia, tapi dari pihak lainnya juga. Saya lihat di TV kasihan sama Solmed. Dia dipojokkan," ucapnya kepada detikHOT.
Sebagai pendakwah, Mamah Dedeh mencoba memahami masalah soal transport ceramah seperti kasus ustad Solmed. Ibu empat orang anak itu mengatakan, profesi dai memang dimanfaatkan berbagai pihak untuk kepentingan lain.
Dalam kasus ini, menurut Mamah Dedeh, Solmed bukanlah pihak yang sepenuhnya bersalah. "Tidak masalah sebenarnya (ada transport), kita buang energi, kita buang tenaga dan waktu," tegasnya.
Ia pun lantas memberikan contoh kala dirinya dimanfaatkan pihak panitia dengan seenaknya. "Banyak yang memperjualbelikan kami. Yang tanda tangan Rp 80 juta, yang kita terima cuma Rp 30 juta. Saya juga pernah tanda tangan Rp 25 juta dikasih cuma Rp 1 juta."
"Padahal saya tahu pendapatan dari tiket saja sangat besar. Mereka bisnisin. Sempat di depan mata saya duit itu dibaginya. Langsung di depan saya," lanjutnya berkisah.
Menyoal tarif dakwah, Mamah Dedeh mengaku tak pernah mematok. "Saya tidak pernah ngasih tarif. Tapi kadang perantara atau panitia yang ngasih. Mereka tahu siapa saya," tandasnya.
(kmb/kmb)