Nidji, Perjuangan Panjang Ciptakan 'Pasar' Musik Sendiri

(dok. Musica Studio's)


Jakarta - Grup musik Nidji dianggap menjadi salah satu grup band papan atas di industri musik Tanah Air. Punya warna musik yang berbeda dengan grup band lainnya membuat mereka semakin dikenal.

Tapi tentunya grup band yang telah merilis empat album itu pun tak dengan mudah meraih kesuksesan seperti saat ini. Butuh perjuangan panjang hingga akhirnya mereka bisa diterima dan akhirnya bisa 'menciptakan' pasar musik mereka sendiri.


"Jujur saat masuk industri itu memang nggak gampang. Masuk label juga butuh waktu lama butuh 2-3 tahun," ujar sang gitaris, Rama saat berkunjung ke kantor detikHOT, belum lama ini.


Tapi perjuangan mereka seperti terbayar saat pemilik Musica Studio's, Bu Acin secara tak sengaja melihat penampilan mereka. Hingga akhirnya tawaran kontrak album pun mampir kepada Giring Cs.


Cerita berlanjut saat mereka membuat album perdananya 'Breakthru' dimana mereka mencoba untuk tak mengikuti industri musik yang tengah ngehits dan membuat pasar sendiri. Hasilnya pun positif dan mereka bisa bertahan hingga saat ini.


"Idealisme kita bisa diterima di pasar. Saat kita muncul ada Padi, Peterpan, S07. Nah kita nyajiin dengan formula gabungan britpop dan New Wave, ditambah dengan imej kita saat itu membuat kita semakin dilihat lagi. Itu kan terlihat kita bukan ikutin pasaran, tapi kita yang bikin pasar," ungkap sang vokalis, Giring.


Namun, pada perjalanan mereka sejak 2006 muncul di industri musik secara profesional mereka terkadang juga punya pertimbangan lain dalam merilis karyanya. Tapi Nidji ingin muncul dengan ciri khas mereka dalam bermusik.


(fk/fk)