Lebih dari 40 karya keramik akan ditampilkan oleh perupa kelahiran Cirebon, 31 Januari 1943 tersebut. Lewat karya-karyanya, seniman yang juga dosen di ITB dan Universitas Trisakti itu akan menunjukkan bahwa keramik bisa melampaui sekedar kerajinan tangan yang hanya memenuhi aspek fungsional.
"Intinya, Ahadiat tak lagi melihat keramik semata-mata hanya sebagai wadah," ujar Syenny Setiawan, Direktur Sarasvati Art Management, lembaga yang menyelenggarakan pemeran tersebut.
Syenny melihat, eksplorasi kekaryaan yang dilakukan Ahadiat perlu ditampilkan di depan publik. "Beliau meniti karier di jalur seni keramik, sebuah jalan seni rupa yang sangat sunyi, dan melakukan re-evaluation, re-interpretation terhadap keramik yang hingga kini terpinggirkan oleh fine art yang selalu mengunggulkan lukis dan patung," tuturnya.
Dalam pameran yang dikuratori oleh Eddy Soetriyono tersebut, publik seni juga bisa melihat karya-karya keramik Ahadiat yang dihasilkan dengan teknik pinching (pijit), bukan wheel throwing (putaran). Teknik itu dipilih karena bisa menyalurkan emosinya secara penuh dan langsung ke lempung (tanah liat), melalui kepekaan dan kekuatan ekspresi jemari tangan.
Ahadiat telah memamerkan karya-karya keramiknya di berbagai pergelaran seni di dalam dan luar negeri. Tahun lalu misalnya, karyanya tampil di Fu le International Ceramic Art Museum, Fuping, China. Sedangkan pameran tunggalnya antara lain 'SigNature' (2012) di Galeri Seni Rupa Java Banana, Gunung Bromo, Jawa Timur dan 'The Journey' (2009) di Kendra Gallery of Contemporary Art, Seminyak, Bali.
(mmu/mmu)