'For Now I Am Winter' - Olafur Arnalds: Musik Kehidupan dari Islandia

Jakarta - Mari terlebih dahulu sejenak membayangkan Islandia, negara dengan populasi kurang dari 400.00 jiwa. Terpencil dan dingin, dengan selera musik yang tidak biasa, Islandia selalu penuh kejutan. Bjork dan Sigur Ros adalah "salah dua" dari kejutan itu. Dan, kini saatnya menyambut satu lagi kejutan baru dari negeri yang sama.

Olafur Arnalds adalah seorang musisi multi-instrumentalis dan juga seorang produser rekaman yang sering mengisi scoring untuk film layar lebar. Siapa sangka, di balik musik misterius nan megah yang dihasilkan dari tangan dinginnya, ia dulu seorang drummer hardcore/metal. Seperti yang saya bilang, Islandia memang penuh dengan kejutan.


Olafur mengawali karier sebagai komposer solo ketika mengisi komposisi kecil dari rekaman salah satu album band metal pada 2004. Komposisinya disukai, dan ia ditawari salah satu perusahaan rekaman untuk membuat komposisi seperti itu lagi. Kenapa tidak? Tawaran tak terduga tersebut akhirnya berlanjut hingga membuahkan 4 EP dan 4 album penuh, dengan yang terbaru berjudul 'For Now I Am Winter' yang dirilis belum lama ini.


Ciri khas Olafur adalah menggabungkan antara suara strings dan piano dengan loop dan beat drum machine edgy. Semua itu dibalut dalam ambient yang kadang membuat benak Anda melayang-layang. Album 'For Now I Am Winter' adalah penggabungan sound elektronik dan organik menjadi sebuah kumpulan komposisi instrumental eksperimental yang indah.


Dentingan piano dalam intro 'Sudden Throw' tanpa terburu-buru membuka pintu ke dunia imajiner yang diciptakan oleh sang komposer. Disusul oleh suara string biola yang mistis tapi mewah, sahut-menyahut dan diakhiri dengan nada menggantung yang sengaja dibuat. Mungkin Anda akan berpikir, "Hei, ini baru lagu pembuka!"


Lagu yang menjadi judul album, 'For Now I Am Winter', sungguh menarik hati. Dibuka dengan suara tetesan air hujan, kemudian disusul oleh vokal Arnor Dan yang muncul di tengah lagu. Bikin merinding!


Album ini memang tidak sepenuhnya album instrumentalis. Vokal Arnor Dan yang lirih juga muncul dalam komposisi mengharukan berjudul 'A Stutter'. Adapun lagu 'Reclaim' yang dibangun dalam kemegahan aransemen orkestra dan loop drum machine, serta 'Old Skin' yang dipilih menjadi single pertama juga menampilkan Arnor Dan dengan porsi yang sedikit lebih banyak dibandingkan 2 lagu sebelumnya.


Olafur Arnalds begitu mahir menggabungkan alunan klasik, orkestra, elektronik hingga psycedelic menjadi sebuah komposisi yang tidak terdengar janggal. Klimaks terjadi pada komposisi 'This Place Was a Shelter' yang pas sekali menggabarkan album ini. Kelam, megah, tapi dingin, dan misterius. Itulah kesan keseluruhan yang akan Anda tangkap setelah mendengar album ini. Sebuah musik latar kehidupan dari Islandia.


Rendy Tsu (@rendytsu) music director radio, album reviewer dan blogger yang mendedikasikan tulisannya untuk musik.


(mmu/mmu)