LUNAFLY adalah trio akustik beranggotakan Sam (gitaris/vokalis), Teo (pianis/drummer/vokalis), dan Yun (gitaris/vokalis). Di tengah grup Korea yang seragam dengan banyak member menari dan menyanyi bersama, LUNAFLY seperti angin segar di industri musik Negeri Ginseng itu. Mereka menyanyi bertiga sambil masing-masing memainkan alat musik sendiri.
Di bawah bendera Nega Network yang juga menangani Brown Eyed Girls, LUNAFLY debut dengan lagu yang diciptakan sendiri 'Super Hero' pada September 2012 lalu. Setelahnya mereka tak tinggal diam, 'How Nice Would It Be' dan 'Clear Day Cloudy Day' langsung dirilis dalam jangka waktu yang tak begitu lama.
Dua bulan setelah debut, ketiga pria berbakat itu langsung mendapat tawaran manggung di Jepang. Karena belum punya album, mereka lebih banyak menyanyikan lagu milik orang lain. Paling banyak dari Maroon 5 dan Bruno Mars.
"Kami sangat nge-fans pada Maroon 5, karena itu kami menyanyikan lagu mereka," ujar Sam dengan logat British-nya yang khas saat konser LUNAFLY di Jakarta 28 Maret lalu.
Di Jakarta, LUNAFLY tampil eksklusif hanya dengan 250 penonton. Karena sedikit, konser pun berjalan sangat akrab. LUNAFLY pun kadang masih malu dan tidak bisa menguasai panggung karena pengalaman manggung mereka belum begitu banyak.
"Kami sadar bahwa fanbase Indonesia berkembang sangat cepat. Ketika punya kesempatan untuk datang ke sini, kami sangat senang," ujar Sam saat sesi jumpa pers.
Sam dengan kedua rekannya Teo dan Yun punya perbedaan usia yang terpaut jauh, 7 tahun. Bagaimana cara mereka mengatasi perbedaan? Simak di artikel selanjutnya ya!
(ast/mmu)