Perjalanan Eyang Subur dari Penjahit Hingga Diyakini Sebagai Paranormal Sakti

Jombang - Anggota keluarga Eyang Subur mengisahkan bagaimana perjalanan Eyang Subur yang dulunya dikenal sebagai penjahit biasa bisa menjadi paranormal yang diyakini sakti.

Adik pertama Subur, Sutik menceritakan, sang kakak saat itu memutuskan untuk merantau ke Jakarta pada 1970-an. Subur remaja pun tinggal di Tanjung Duren, Jakarta Barat.


Subur menyewa rumah kecil sebagai tempat tinggal dan usaha jahitnya. Hasil jahitan yang cukup bagus membuat nama Subur cepat melejit. Bahkan, sejumlah artis dan pejabat saat itu banyak yang menggunakan jasanya.


Hingga sekitar 1991, bencana kebakaran hebat terjadi di kawasan tempat tinggal Subur. Sejumlah rumah mewah yang bersebelahan dengan 'gubuk' kontrakannya terbakar habis. Sementara rumah Subur tak terjamah api sedikit pun.


"Dari kejadian itulah Cak Subur terkenal luas sebagai orang sakti dari Jombang. Banyak yang datang ke rumahnya, seperti Adi Bing Slamet dan pelawak seperti Tarzan, Srimulat," ungkap Sutik.


Dari situ, pria yang kini berusia 67 tahun itu banyak didatangi orang untuk meminta 'pesugihan'. Bahkan sejumlah artis banyak yang datang ke Jombang bersama Subur.


"Termasuk Adi Bing Slamet itu sering ke sini. Dia akrab dengan saya juga," tuturnya.


Meski sang kakak sudah dikenal sebagai sosok yang sakti, Sutik sendiri tak percaya Subur telah penipu dengan modus paranormal. Sebab, mulai kecil kakaknya tak pernah bersinggungan dengan ilmu supranatural.


"Tak mungkin melakukan hal itu. Itu hanya tudingan saja," ujarnya yakin.


Warga sekitar yang tinggal bersebelahan dengan Subur di Tanjung Duren, Bustomiq mengatakan, kebakaran itu memang terjadi. Warga pun percaya pria yang kini memiliki delapan istri itu sebagai sosok yang sakti.


Namun, sepengetahuan Bustomiq, sebenarnya tak hanya rumah Subur yang selamat dari bencana kebarakan itu. "Betul ada kebakaran, tapi nggak hanya rumah Eyang aja yang nggak terbakar. Rumah warga yang lain juga ada yang nggak kebakar," kata Bustomiq baru-baru ini.


(bdh/kmb)