Dengan santai, bintang film 'Kutunggu Jandamu' itu menguraikan pengalamannya selama menjalani masa-masa menjadi tahanan. Harus mendekam di balik jeruji besi dalam waktu kurang lebih tiga bulan, diungkapkan wanita berambut panjang ini bukan hal yang pernah ia bayangkan.
Alona menuturkan, semua dimulai dari kecerobohannya ketika memperpanjang paspornya. Ia ingin segalanya cepat agar bisa berangkat berobat ke Singapura secepatnya pula.
"Kayak semacam calo yang aku mintain tolong untuk perpanjang paspor aku. Aku memang bilang, kalau bisa udah beres cepat, soalnya aku mau berobat kista di perutku ke Singapura," kenangnya.
Alhasil, Alona pun mempercayakan tanda tangannya dipalsukan di beberapa dokumen pelengkap. "Aku baru kepikiran, ada tandatangan yang beda dari tanda tanganku di beberapa suratnya. Dari situ deh....," bebernya.
Ia pun kemudian diciduk pihak Imigrasi dan akhirnya dimasukkan ke dalam tahanan setelah menjalani beberapa persidangan. Banyak hal yang diakui wanita berdarah Aceh ini harus ia rasakan selama didalam penjara. Lima minggu di LP Tangerang misalnya, Alona harus menjalani kehidupan yang jauh berbanding terbalik dari kehidupan yang ia miliki selama ini.
"Napi di LP Tangerang agak kasar, aku pernah kena bentakan juga karena disuruh nyapu ruangan sel nggak bisa," curhat Alona.
Terbiasa dilayani berbagai kebutuhannya di rumah, di dalam sel Alona memang digembleng untuk bisa melakukan berbagai hal sendiri. Termasuk membersihkan WC di dalam sel tahanan.
"Selama ini aku belum pernah sekalipun nyikat WC, kamar mandi. Nah, kemarin di penjara aku ngerasain itu. Duh, nggak lagi-lagi deh," paparnya.
(doc/mmu)