"Saifin Nuha (nama asli Alex Komang), anak Pecangaan yang datang ke Jakarta memberanikan diri mendatangi seorang yang bernama besar Teguh Karya. Saat itu Teguh Karya mengatakan, 'darimana itu (Pecangaan)? Tidak ada dalam peta'," kata Slamet mengenang Alex, Sabtu (14/2/2015).
Teguh Karya, lanjut Slamet, tertarik dengan sosok Saifin Nuha yang menggunakan nama beken Alex Komang itu. Slamet kemudian diminta Teguh Karya untuk mengajari Alex tentang ilmu peran.
"Pak Teguh bilang, 'bagus, kamu harus tahu, anak desa memiliki kejelasan kepribadian dan kejelasan kebudayaan. Dilarang malas, harus bangun pagi, kamu islam harus salat, kamu dilatih mas Slamet'," kata Slamet.
Alex kemudian menunjukkan talentanya hingga bergabung dengan Teater Populer dan terus berkembang hingga menjadi sosok aktor atau seniman yang dikenal dengan kemampuannya.
"Keinginan pak Teguh dan Alex ternyata gayung bersambut. Anak pecangaan ini rajin, patuh kepada gurunya, saat dilatih tidak sebodoh yang diduga, lebih pintar dari yang dibayangkan," ujar Slamet.
Alex merupakan sosok yang sudah menjadi bagian dari perjalanan hidup Slamet Rahardjo. Kedekatan mereka sudah seperti ayah dan anak. Slamet pun bangga karena anak desa yang lahir 17 September 1961 itu bisa menjadi aset nasional yang membanggakan.
"Dia adik seperguruan saya. Sepeninggalan Teguh Karya, dia menganggap saya sebagai ayah dan gurunya," ujar Slamet.
"Alex, silahkan pergi, kita pasti akan menyusul dan bertemu di sana," imbuhnya.
(alg/kak)