Hampir 70 persen dari para peserta yang mengikuti acara ini berasal dari Asia. Eksibisi ini menampilkan berbagai karya seni modern dan kontemporer, panel diskusi, dan lain-lain.
"Galeri dari negara-negara di Asia dan Barat akan saling melengkapi. Seni panggung Singapura juga mempromosikan dialog antara dua kultur," ungkap general media Art Stage Singapore 2015 Shirlene Noordin dalam siaran pers yang diterima detikHOT, Selasa (20/1/2015).
Baca Juga: 'Mari Berbagi Seni', Berbagi Kepada Anak-anak yang Kurang Mampu
Pameran kali ini fokus kepada seni kontemporer Asia Tenggara. Di antaranya Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Kamboja, Laos, dan Myanmar. Selain itu, pameran spesial yang menjadi higlights dari Rusia, Malaysia, Korea and Modern Art.
Art Stage Singapore kali ini dimulai pada 22-25 Januari 2015 di Marina Bay Sands Expo and Convention Centre. "Eksibisi Art Stage Singapore memiliki peranan yang penting untuk membangun ekosistem dan mendukung seni kontemporer di dunia," ucap pendiri Art Stage Singapore Lorenzo Rudolf.
Galeri-galeri seni dunia akan bergabung dalam ajang ini. Seperti ARNDT (Berlin/Singapura), Chemould Prescott Road (Mumbai), Galerie Gebr Lehman (Dresden/Berlin), Finale Art File (Manila), Gallery Hyundai (Seoul), Gallery Krinzinger (Vienna), Nadi Gallery (Jakarta), Paul Kasmin (New York), Pearl Lam Galleries (Hong Kong/Singapura), Galerie Perrotin (Hong Kong/Paris), Singapore Tyler Print Institute (Singapura), Tina Keng Gallery/ TKG (Beijing/Taiwan), dan sebagainya.
Pendiri galeri ARNDT Matthias Arndt menginginkan Art Stage Singapura menjadi kunci dari seni kontemporer Asia Tenggara. "Dan menjadi satu-satunya pameran seni terbesar di Singapura," ucapnya.
(tia/mmu)