Pertunjukan yang tidak hanya menghibur tapi juga mengedukasi ini mengangkat Raden Haji Oemar Said Tjokroaminoto yang memiliki peranan kompleks dalam pembentukan sejarah Indonesia. Dengan sebuah kursi dan latar panggung anyaman rotan yang sedehana, Garin berada di atas panggung Galeri Indonesia Kaya (GIK).
Baca Juga: Hiroshi Koike Bridge Project Segera Garap 'Mahabharata' Part 3
"Bicara tentang HOS Tjokroaminoto pada dasarnya bicara tentang asal usul politik bangsa. Tapi kali ini bukan dari sisi politik, tapi saya ingin menampilkan pemikiran Tjokro yang memengaruhi mulainya sejarah film Indonesia," ujarnya, akhir pekan lalu.
Tokoh tersebut bukan hanya menjadi seorang politikus, tapi juga seniman. Tjokro adalah salah satu pelopor pergerakan Indonesia dan merupakan guru bagi para pemimpin besar seperti Alimin, Soekarno, Kartosuwiryo dan Tan Malaka.
Dia juga pendiri Sarekat Islam yang memperjuangkan hak dan martabat masyarakat Indonesia di awal tahun 1900. Pada periode awal abad ke-20, sejarah sinema Indonesia terbangun dengan terbukanya era industri, turisme, komunikasi dan politik. Sebuah zaman baru yang menuntut hiburan sebagai relaksasi seiring pertumbuhan kota-kota di Jawa sekaligus sebagai media informasi menandai lahirnya abad visual awal.
(tia/tia)