Ario Bayu Sempat Tolak Peran Soekarno

Jakarta - Memerankan karakter besar seperti Presiden pertama Indonesia Soekarno menjadi tantangan sekaligus tekanan besar bagi Ario Bayu. Awalnya, Ario sempat menolak peran yang ditawarkan kepadanya itu. Apa yang membuatnya berubah pikiran?

"Soalnya Soekarno dimiliki jutaan orang. Jadi kalau saya tidak bisa melakukannya, tidak pas, jadi stres juga," ucap Ario saat ditemui di Hotel Four Seasons, Jakarta, beberapa waktu lalu.


Namun Ario kembali memikirkan dengan baik desakan sutradara dan produser. Peran Soekarno juga bisa menjadi langkah besar bagi karier aktingnya.


Menurut Raam Punjabi selaku produser film 'Soekarno', ketika 'Java Heat' didistribusikan di sejumlah negara, produser film tersebut menambahkan dalam posternya dengan tulisan 'Ario Bayu pemeran the next biggest Indonesian movie'. Hal itu bisa menambah nilai jual Ario sebagai aktor, apalagi nama Soekarno banyak dikenal di luar.


Ario kemudian bekerja keras mendalami karakternya. Ia mengaku tak melakukan ritual khusus seperti sutradara Hanung Bramantyo, tetapi lebih fokus pada pencarian materi mengenai karakter yang ia perankan.


"Kalau saya pribadi tidak dalam yang ke agama atau kepercayaan. Prosesi mendalami karakter, itu menurut saya ritual. Saya lebih kepada pakem-pakem cara bekerja saya sebagai performer. Waktu saya di Inggris pun ada latihan napas, bagaimana kita belajar naskahnya, gimana kita bisa melekatkan nuansa Soekarno pada diri saya," jelasnya.


Selain membaca berbagai buku dan literatur tentang Soekarno, ia juga bertemu langsung dengan keluarga sang tokoh. Aktor berusia 28 tahun itu pun berhasil meyakinkan produser dan sutradara saat proses casting.


"Di film ini yang pengen kita ceritakan bukan cuma sosoknya, tapi sosok humanis dari Soekarno. Soekarno tanpa peci dan baju dinasnya, bagaimana dia di rumah bersama istri, ya ada nilai-nilai yang kita lihat dari kacamata itu," papar aktor yang beradu akting dengan Mickey Rourke dan Kellan Lutz di 'Java Heat' itu.


'Soekarno: Indonesia Merdeka!' juga menampilkan Lukman Sardi sebagai Bung Hatta. Maudy Koesnadi terpilih memainkan karakter istri Soekarno, Inggit, sementara tokoh pemimpin tentara Jepang yang diperankan Ferry Salim. Film tersebut dijadwalkan tayang di bioskop pada 22 Desember mendatang.


(ich/mmu)