'Evil Dead': Darah dan Darah di Mana-mana

Jakarta - Seorang perempuan dalam keadaan lusuh, penuh lumpur, dengan beberapa luka dan darah di tubuhnya berlarian di tengah hutan yang meskipun tengah hari tampak gelap. Tanahnya berlumpur bekas hujan. Kemudian dia ditangkap seseorang dan ketika dia membuka matanya, dia sudah berada di sebuah ruangan yang berisi dengan banyak bangkai binatang dan sosok yang dikenalnya: sang ayah.

Di dekat sang ayah ada sesosok perempuan tua yang terus menyuruh untuk lekas menghabisi anaknya. Sang perempuan muda memohon-mohon, menangis. Sang ayah ragu, namun akhirnya dia mengambil minyak dan menyiramkannya ke anak perempuannya itu. Sesaat sebelum membakarnya hidup-hidup, suara sang anak mendadak berubah menjadi lebih berat dan menyeramkan, mengancam bahwa dia akan terus "beraksi".


Sang perempuan akhirnya dibakar, kemudian layar menjadi hitam dan muncullah dua kata berwarna merah menyala seperti darah: 'Evil Dead'. Judul yang familiar? Ya, ini adalah remake dari film horor berbiaya murah yang dibuat pada 1981 yang melambungkan nama sutradara Sam Raimi. Pada 2013 ini, buku dari neraka yang pernah dibuat Sam Raimi 22 tahun silam kembali hadir dengan sutradara debutan Fede Alfarez sebagai komandannya.


David (Shiloh Fernandez) bersama kekasihnya Natalie (Elizabeth Blackmore) pergi mengunjungi adiknya, Mia (Jane Levy) di sebuah kabin keluarga mereka. Mia, yang merupakan seorang pemadat, diasingkan oleh dua temannya, Olivia (Jessica Lucas) dan Eric (Lou Taylor Pucci), untuk sebuah misi "penyembuhan".


Tentu saja kabin itu tampak aneh. Pintunya yang seharusnya terkunci ternyata sudah didobrak. Bau bangkai tercium dengan keras. Namun, mereka menuduh itu semua hanyalah halusinasi Mia, sampai akhirnya mereka melihat sendiri basement kabin tersebut yang berisi bangkai binatang dan sebuah buku berbungkus plastik hitam dan kawat besi berduri. Segera setelah Eric membuka buku itu, mimpi buruk paling mengerikan akan menimpa mereka semua.


Hitung, berapa banyak remake film horor yang berhasil mempertahankan kualitasnya sebaik film aslinya? Anda bisa menghitungnya dengan jari. 'Dawn of the Dead' milik Zack Snyder, 'Piranha' milik Alexandre Aja dan 'Let Me In' milik Matt Reeves. Kabar baiknya, 'Evil Dead' karya Fede Alfarez masuk daftar pendek itu.


'Evil Dead' menghibur dengan kekerasan yang begitu brutal (benar-benar brutal sehingga bagi Anda yang tidak kuat melihat kekerasan, sebaiknya menghindari film ini), limpahan darah segar di mana-mana, dan nostalgia masa lalu. Tentu saja Fede Alfarez dan Rodo Sayagues sebagai penulis skenarionya mempermak beberapa hal dari versi aslinya seperti karakter-karakternya (sekarang jauh lebih punya motivasi yang jelas kenapa mereka harus berada di kabin tersebut), dan tone keseluruhan dari film ini (versi terbaru jauh lebih serius ketimbang versi aslinya yang masih penuh dengan humor).


Visualnya juga mempesona. Dengan bantuan dari Aaron Morton, film ini tampak begitu liar dan beringas. Pergerakan kamera, penggunaan fokus dan color palette benar-benar dimanfaatkan. Warna film akan berubah sampai di akhir film dimana warna merah akan menjadi faktor penting. Roque Banos juga membantu menambah atmosfer keseraman itu dengan berbagai suara yang dijamin akan membuat Anda tidak nyaman duduk di kursi Anda.


Jane Levy (pemain serial 'Suburgatory' dan 'Shameless') membawa film ini di pundaknya sebagai Mia, cewek bermasalah yang kesurupan. Matanya yang liar dan aksinya yang tidak kenal ampun di akhir film berhasil membuat karakternya disukai. Lou Taylor Pucci mengimbanginya dengan kepanikan yang meyakinkan.


Walaupun begitu, bukan berarti film ini tidak mempunyai kekurangan. Dengan durasi sepanjang 92 menit, 'Evil Dead' terasa seperti sebuah perjalanan yang terburu-buru. Tidak seperti film aslinya (atau kalau mau dibandingkan dengan 'Cabin In The Woods'), 'Evil Dead' versi baru ini terlalu bersemangat untuk "pamer" sehingga lupa untuk mengajak penonton untuk bersimpati dengan karakternya.


Keterburu-buruan itu berdampak pada karakter tertentu yang sebenarnya berpotensi untuk menjadi menarik, tapi akhirnya malah terkesan sebagai hiasan saja. Karakter Natalie adalah salah satunya. Walaupun ketika Natalie sudah menggila dan mengacung-ngacungkan pistol paku terlihat nampak atraktif, tapi sebelum itu pacar David tersebut hanya terkesan sebagai tempelan saja.


'Evil Dead' memang bukan film horor yang akan membuat Anda merinding. Namun, ini jenis film yang akan membuat Anda berteriak di tengah kegelapan bioskop. Dan, itu adalah hal yang sangat menyenangkan.


Candra Aditya penulis, pecinta film. Kini tengah menyelesaikan studinya di Jurusan Film, Binus International, Jakarta.


(mmu/mmu)