Anggun Prihatin Restauran Cepat Saji Jadi Tempat Jual Album Musik

Jakarta - Musisi Indonesia belakangan kian gencar menjual album mereka lewat sebuah restauran cepat saji. Gaya penjualan tersebut dinilai memang efektif.

Tapi, suara lain datang dari Anggun. Ia justru prihatin dengan fenomena itu. Lho, kenapa?


Bagi pelantun 'Snow on The Sahara' itu, jika memang hendak dicari strateginya, penjualan sebuah karya musik mestinya dilakukan dengan sesuatu yang berhubungan dengan dunia seni.


"Prihatin banget melihat hal itu, jadi nggak ada proteksinya. Masa mau denger lagu harus beli ayam? Kalau dijual sama buku sih masih oke atau di galeri. Sekarang juga ada iTunes, masa dijual sama ayam?" ungkapnya saat berbincang dengan detikHOT.


Anggun sadar, menjual album di gerai fast food juga untuk mengatasi pembajakan. Namun, mestinya dipikirkan cara lain yang lebih jitu. Apalagi, Anggun melihat, musisi yang menjual album di resto cepat saji juga terikat banyak peraturan.


"Semua ada sifat monopoli dan si artis juga ditekan terus. Banyak musisi-musisi yang merasa tertekan tapi yang mau bagaimana lagi," ujarnya.


Jadi, nggak mau menjual album di gerai resto ayam?


"Nggak maulah, nanti CD gue berminyak lagi!" selorohnya.


(fk/mmu)