Kepala Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Abd. Rachem mengatakan agenda kali ini menyajikan aktivitas seni mulai 2010 sampai 2014.
"Tugas Dinas ada tiga yaitu melindungi, menjaga, dan mengembangkannya. Maka dari itu, bagaimana cara kami membangun seni budaya Betawi dengan tetap berorientasi kepada tradisi," katanya sebelum pembukaan saat ditemui di TIM, Selasa (16/12/2014) lalu.
Selama lima hari berturut-turut, masyarakat ibukota akan disuguhkan berbagai macam seni pertunjukan dari teater, tari, musik, pameran foto hingga artefak kebudayaan. Tak ketinggalan pula, sajian kuliner Betawi yang pastinya akan mengunggah selera.
Di acara pembukaan semalam terdapat pertunjukan musisi jalanan, aksi monolog di ruang publik dan tanjidor. Pesta kembang api pun memeriahkan perhelatan akbar pembukaan semalam.
Para pengunjung juga menonton video mapping aktivitas berkesenian yang menonjol dan menarik selama tahun 2010-2014. Acara dilanjutkan dengan pertunjukan Rancak, yang merupakan jenis teater tutur Betawi yang berbasis berbalas pantun bercerita dengan diiringi musik gambang kromong.
Setelahnya terdapat tari Hiphop Betawi Sunda. Tarian ini mengeskplorasi tari kreasi baru yang mengombinasikan hip-hop dengan sejumlah tari tradisi Betawi dan Sunda seperti Tari Topeng, Cokek, Ronggeng, Ketuk Tilu, Blantek, Jaipongan.
Ketua Pelaksana Kaleidoskop Seni Budaya Jakarta Arie Batubara juga mengatakan para pengisi acara kali ini berdasarkan kepada tradisi seni Betawi. "Ada hip hop yang mengkolaborasikan dengan tari Betawi. Ada juga teater Ider-ideran dan tari kotemporer Papua yang diisi oleh warga Papua yang berdomisili di Jakarta," ungkapnya.
(tia/mmu)