Kisah Risa Saraswati Ajak Teman Hantunya Pulang Kampung ke Belanda

Jakarta - Risa Saraswati, adalah seorang perempuan asal Bandung yang banyak melahirkan karya dari ceritanya berteman dengan hantu. Semakin sukses, Risa pun harus memenuhi janji mengajak 7 teman hantunya ke Belanda.

Risa memang terlahir dengan kemampuan bisa melihat mahkluk halus. Bahkan, sejak kecil ia berteman dengan sosok bernama Peter.


Peter adalah salah satu hantu yang kerap diceritakan Risa. Peter diakuinya adalah sesosok anak kecil bertampang bule. Meski berdarah Belanda, Peter tak pernah menginjakkan kaki di sana.


Peter memang lahir di Bandung. Menurut cerita Risa, Peter juga meninggal di Kota Kembang setelah menjadi korban pembunuhan saat zaman penjajahan.


Pertemuan mereka juga terjadi di rumah nenek Risa di Bandung. Awalnya merasa risih karena mempunyai teman yang tak bisa terlihat oleh orang lain. Tapi lama-lama, Risa mau tak mau menikmati persahabatan itu.


Setelah Risa dewasa, ia pun menuangkan semuanya dalam bentuk karya. Tak hanya lewat lagu-lagu, ia juga membuat sebuah buku bersama Sara Wijayanto, yang memang memiliki indera keenam sama dengannya.


"Profit yang saya dapat banyak sekali. Masuk ke televisi karena cerita mereka. Mau beli sesuatu buat mereka bingung. Akhirnya saya pernah keceplosan. Mereka bilang, kalau mereka orang Belanda yang lahir di Indonesia. Saya bikin janji, kalau uang saya cukup saya mau ajak mereka pulang kampung, ke Netherland. Tapi rahasia caranya gimana," kisah Risa saat ditemui di acara launching buku 'r.i.s.a.r.a' di Sinou Cafe, Jakarta Selatan, Jumat (19/12/2014).


Ceritanya, mereka akhirnya berhasil traveling ke Belanda. Meski tak keberatan dengan ongkos, Risa mengaku harus lebih banyak menahan batin. Apalagi, teman-teman hantunya merasa kecewa melihat orang-orang di sana.


"Mereka bisa kemana saja, tapi pas pulang ke sana mereka kecewa. Mereka mengira orang Belanda pakaiannya kayak mereka," tuturnya.


Risa mengisahkan, pakaian yang dipakai Peter dkk memang terlihat seperti anak-anak kecil zaman penjajahan. Pakaian seperti itu di Belanda memang sudah tak pernah dikenakan lagi.


(nu2/nu2)