Poster dengan kombinasi warna gelap dan emas ini menggambarkan bulan purnama di atas langit kota New York dengan dua sinar terang membelah angkasa. "Dua sinar ini mengingatkan kita atas bangunan menara kembar, WTC tower, yang runtuh sejak tragedi kemanusian 11 September 2001," demikian keterangan yang diterima detikHOT, Jumat (19/12).
Film yang diangkat dari novel best seller berjudul sama karya Hanum Rais dan Rangga Almahendra ini memang bercerita tentang kisah di balik tragedi kemanusiaan tersebut. Tragedi yang bukan hanya memporak-porandakan gedung WTC, namun juga meluluh-lantakkan sendi-sendi kasih antarumat manusia.
Sejak tragedi ini, hubungan antara Islam dengan Amerika seakan menjadi tidak harmonis. Masyarakat dunia seakan ikut terbelah dalam perasaan saling curiga, saling tuding dan saling menyudutkan satu sama lain.
Hanum Rais yang juga ikut menulis naskah film ini mengatakan, "Film ini bermaksud untuk menyatukan belahan itu kembali, bahwa sesungguhnya Islam dan Amerika tidak seharusnya saling dibenturkan, namun keduanya menyimpan sejarah agung yang saling terkait.&rdquo
Eksekutif Produser Maxima Pictures Yoen K menambahkan, sama seperti film sebelumnya'99 Cahaya di Langit Eropa', film 'Bulan Terbelah di Langit Amerika' ini juga kaya akan inspirasi dan pesan damai untuk bisa hidup berdampingan dalam perbedaan. Pihaknya merasa senang sekali bisa dipercaya kembali, membuat adaptasi film dari novel yang baru saja meraih penghargaan Book of The Year dalam Anugrah Pembaca Indonesia 2014 belum lama lalu.
”Film ini akan menjadi film terbesar yang akan dibuat Maxima Pictures” ucapnya. Penasaran dengan film ini? Rencananya proses produksi baru akan dimulai tahun depan.
(ich/mmu)